Categories: KarimunKEPRI

Ribuan Lampion Sambut Tahun Baru Imlek 2023 di Karimun Dinyalakan

KARIMUN – Setelah sekitar tiga tahun dilanda pandemi Covid-19, perayaan Tahun Baru Imlek 2574/2023 yang jatuh pada tanggal 22 Januari nanti di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri akan digelar meriah.

Hal itu dibuktikan dengan terlihatnya berbagai persiapan yang terus dilakukan. Salah satunya pemasangan lampu lampion.

Ada ribuan lampu lampion yang telah dipasang menghiasi sepanjang jalanan A Yani Kecamatan Meral Kota dan juga jalan A Yani Kecamatan Karimun.

Bahkan untuk memeriahkannya, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Karimun mengadakan acara peresmian penyalaan lampu lampion, Sabtu (7/1/2023) malam.

Acara ditandai dengan penekanan tombol secara bersamaan tersebut, dipusatkan di Vihara Cetiya Vidya Sagara, Kecamatan Meral Kota.

Turut hadir pada kesempatan itu diantaranya Bupati Karimun Aunur Rafiq, FKPD, anggota DPRD, tokoh agama, tokoh masyarakat, Ormas dan OKP.

“Penyalaan lampu lampion ini merupakan pengharapan di tahun baru akan diwarnai kemurahan rezeki, kebahagaian dan keberuntungan,” ungkap Ketua PSMTI Kabupaten Karimun, Hendrik.

Dikatakannya, penyalaan lampu lampion sampai dengan Cap Go Meh yang merupakan akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa.

“Jadi penyalaan lampion bertujuan untuk penerangan mencapai rezeki yang maksimum di malam hari dimulai dari tanggal 22 Januari 2023 sampai lima belas hari kedepan,” tutur Hendrik.

Sementara itu, Bupati Karimun Aunur Rafiq berharap, dengan digelarnya penyalaan lampu lampion sambut tahun baru Imlek 2023 bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bumi Berazam.

“Kita harapkan wisatawan bisa hadir seperti dari Malaysia dan Singapura yang tentu menimbulkan multiplier effect di bidang ekonomi kerakyatan Kabupaten Karimun. Jadi tidak semata-mata hanya budaya, tapi tujuannya adalah menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara,” pintanya.

Rafiq menegaskan, keberagaman suku, agama dan ras merupakan keunikan tersendiri yang menjadi kebanggaan di Kabupaten Karimun.

Hingga saat ini lanjutnya, kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Karimun terjaga dengan cukup baik.

“Kabupaten Karimun sudah berusia 23 tahun. Selama itu, tidak pernah terjadi gesekan, perkelahian. Kalau pun ada itu adalah individu, tidak kepada ras, agama dan yang lainnya. Ini berkat kebersamaan kita selama yang terjalin dengan cukup baik,” kata Rafiq mengakhiri./NK

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kerugian Negara Kasus Korupsi Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar Masih Dihitung

BATAM - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri, Kombes Silvestre Simamora mengatakan kerugian negara…

2 hari ago

PT. RBM Bangun Gedung Fakultas Kedokteran PTN Pertama di Kepri

KEPRI - PT. Rancang Bangun Mandiri (PT. RBM) resmi menjadi kontraktor pelaksana pembangunan Gedung Fakultas…

2 hari ago

WSBP Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 31,58% Sepanjang 2024

Jakarta, Maret 2025. PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan…

2 hari ago

Model Bersertifikasi Kolaborasi Hisense × Devialet Dirilis, Mengawali Era Baru Efek Suara Imersif

Setelah kolaborasi antara Hisense dan merek audio kelas atas Devialet, model-model bersertifikat dirilis satu demi…

2 hari ago

Cendrawasih Baking Fest Bagikan Tren Bisnis Kuliner yang Makin Cuan di 2025

Industri kuliner di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Cap Cendrawasih, perusahaan produsen bahan makanan asal…

2 hari ago

Sampoerna Berkomitmen Mendukung Pertumbuhan Ekonomi melalui Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melaksanakan pelepasan ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap…

2 hari ago

This website uses cookies.