Categories: TEKNOLOGI

Singapura Buat Rute Angkutan Umum Menggunakan Aplikasi

SINGAPURA – Pemerintah Singapura bersama perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi tengah mengembangkan layanan baru untuk penumpang yang tidak terakomodasi angkutan umum existing.

Salah satu wujud layanan tersebut adalah GrabShuttle, yang merupakan hasil kerja sama pemerintah Singapura dengan Grab.

Direktur Layanan Digital Badan Teknologi Pemerintah Singapura, Liu Feng Yuan, menjelaskan soal apa saja yang mereka lakukan untuk berinovasi di bidang transportasi.

Peran utama pemerintah dari kerja sama dengan Grab melalui GrabShuttle adalah penyediaan data kebutuhan penumpang di tiap kawasan.

“Kami support untuk infrastruktur IT, keamanan siber, dan data traffic penumpang. Jika ditanya kenapa kami tertarik dengan teknologi, karena memudahkan kami memberi kehidupan dan peluang yang lebih baik,” kata Liu seperti dilansir Kompas.com, Jumat(9/6).

Liu menjelaskan, ada sebuah platform buatan pemerintah bernama Beeline yang mereka kembangkan untuk shared transport di Singapura. Melalui Beeline, bisa diketahui jumlah permintaan terhadap layanan transportasi dan rute-rute bus baru yang diinginkan penumpang.

“Dengan Beeline, kami menganalisa data dan memungkinkan sektor swasta menyediakan rute bus, mulai untuk perjalanan langsung atau direct dan pengembangannya sesuai kebutuhan,” tutur Liu.

Dia menjelaskan tahapan dari awal sampai rute baru dibentuk dan dilayani oleh armada dari GrabShuttle. Netizen terverifikasi yang terhubung dengan laman Beeline akan mengisi keinginan mereka akan layanan angkutan umum tertentu, termasuk rute yang dilalui berikut dengan detail keterangan jalan yang dilintasi.
Advertisment

Dari sana, jika minimal ada 20 netizen yang menginginkan sebuah rute baru, akan dikemas menjadi data permintaan yang diteruskan ke pihak Grab. Grab lalu mengeksekusi permintaan itu dengan menyediakan sejumlah armada dari layanan GrabShuttle.

Liu meyakini, cara ini efektif untuk mempersingkat waktu perjalanan bagi para pekerja di pagi hari. Menurut dia, warga Singapura banyak yang terburu-buru saat jam berangkat kerja setiap harinya.

Head of Grab Singapura Lim Kell Jay secara terpisah menjelaskan bahwa layanan seperti itu baru diterapkan di Singapura, satu dari tujuh negara di Asia Tenggara yang menjadi pasar bagi Grab.

“Sampai sekarang, sudah ada 47 rute perjalanan yang dilayani oleh GrabShuttle dan akan terus bertambah,” ujar Lim.

PR Grab Indonesia Andre Sebastian menyebutkan Indonesia masih dalam pertimbangan untuk layanan serupa seperti GrabShuttle. Adapun Beeline yang dikembangkan pemerintah Singapura merupakan open platform dan dapat diakses oleh siapa saja.

 

 

Editor    : Rudiarjo Pangaribuan

Sumber : KOMPAS

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

KAI Logistik Raih Penghargaan “Excellence in Integrated Rail-Based Logistics Solutions” di Bisnis Indonesia Logistics Awards (BILA) 2025

PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), kembali meraih…

3 jam ago

Adukan Soal Dugaan Pemalsuan SK, Kadin Batam Serahkan Bukti ke Polisi

BATAM - Pengurus Kamar Dagang dan Industri(Kadin) Kota Batam menyerahkan berkas berisi bukti-bukti ke pihak…

4 jam ago

Langkah Kecil Anak Muda Menuju Finansial Aman di Masa Depan

Di tengah derasnya arus gaya hidup digital dan tren konsumtif, banyak anak muda kini mulai…

4 jam ago

KAI Divre III Palembang Salurkan CSR TW III, Fokus Pengembangan Prasarana Umum dan Pendidikan

Dalam rangka wujud nyata kepedulian sosial terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, PT Kereta Api…

4 jam ago

BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2025, BRI Region 6/Jakarta 1 melaksanakan upacara bendera yang…

4 jam ago

Kinerja Metland Solid, Metland Cikarang dan Metland Cibitung Menjadi Andalan

PT Metropolitan Land Tbk (Metland) mencatat Marketing sales hingga September 2025 tercatat sebesar Rp1,345 triliun…

4 jam ago

This website uses cookies.