JAKARTA – Sejak awal tahun 2022, Sociolla sebagai ritel omnichannel kecantikan terdepan di Indonesia terus melebarkan sayapnya dengan melanjutkan ekspansi sebanyak 13 gerai beauty omnichannel baru yang tersebar di 13 kota dan 10 provinsi di seluruh Indonesia. Kini, Sociolla telah hadir di 43 lokasi dan 25 kota di Indonesia.
Bersamaan dengan kehadirannya, Sociolla juga turut berbagi pengetahuan mengenai kecantikan, perawatan diri hingga lingkungan melalui berbagai inisiatif.
Salah satunya Sukin Recycle Station yang dalam kurun waktu 2 (dua) bulan telah mengumpulkan lebih dari 1,4 ton sampah kecantikan yang akan didaur ulang menjadi material bermanfaat.
Berkomitmen menjadi 24/7 bestie (teman dekat) bagi para beauty enthusiasts di seluruh Indonesia, dari Januari hingga saat ini Sociolla tidak ragu untuk hadir di berbagai kota dan provinsi seperti Summarecon Mall Bekasi, Duta Mall Banjarmasin, Lombok Epicentrum Mall, Palembang Icon Mall, Lippo Plaza Jember dan Galaxy Mall 3 Surabaya hingga Q2 yaitu Jambi Town Square, Mall Olympic Garden Malang, Manado Town Square 3, Jogja City Mall, Trans Studio Bandung, Grand Batam Mall dan baru-baru ini hadir di Supermall Karawaci untuk menyapa kembali warga Tangerang.
Hadirnya gerai omnichannel ini diharapkan dapat memperluas cakupan Sociolla dalam menawarkan pengalaman belanja cantik dengan akses yang mudah, terjamin keasliannya, serta aman dengan 100% sertifikasi BPOM.
Inilah beberapa cara merawat kompor tanam gas agar awet, aman, dan tetap elegan. Dengan rutin…
Jakarta Timur – Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan…
PT Pelindo Solusi Logistik (“SPSL”) sebagai subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo mempertegas komitmennya mendukung upaya global…
PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) percaya bahwa penguatan penerapan Tata Kelola, Manajemen…
Pernikahan sering kali dianggap sebagai momen paling berharga dalam hidup seseorang. Ia bukan hanya tentang…
Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…
This website uses cookies.