Categories: PERISTIWA

Tak Terima Ibunya Sering Dimarahi, Pairi Habisi Nyawa Ayah Kandungnya

Pairi (34), warga Dusun I Desa Madya Mulya, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan membunuh ayah kandungnya sendiri, Edi Suranta (60) karena sering memarahi ibunya.

Polisi menangkap Pairi dan langsung melakukan tes psikologis untuk memeriksa kejiwaan pelaku.

Peristiwa bermula saat pelaku bertengkar dengan korban pada Sabtu (21/12) sekitar pukul 02.00 WIB di rumahnya. Pertengkaran memanas hingga membangunkan Sairoh (52) istri korban yang juga ibu kandung pelaku.

Sairoh yang tidak bisa melerai keduanya, pergi ke rumah anaknya yang lain yang tinggal tak jauh dari rumahnya, untuk membantu melerai keduanya. Namun setelah kembali lagi ke rumahnya bersama dengan anak-anaknya yang lain, korban sudah tergeletak bersimbah darah di atas kasur.

Korban meninggal dengan leher mengalami luka bacokan serta kepala ditutupi oleh bantal. Sementara Pairi melarikan diri dari tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Lalan Musi Banyuasin inspektur Satu Junardi mengatakan, penyidik segera mendatangi TKP setelah mendapatkan laporan dari kepala desa setempat.

Keesokan harinya, Minggu (22/12), polisi mendapatkan informasi bahwa tersangka bersembunyi di rumah saudaranya dan menangkapnya.

“Tersangka sudah kita amankan berikut barang bukti parang yang digunakan untuk membunuh korban. Saat ini kami tengah memeriksa tersangka dan untuk korban dibawa ke rumah sakit untuk proses visum,” ujar Junardi.

Berdasarkan pemeriksaan sementara terhadap tersangka, Pairi kesal karena ayahnya tersebut sering memarahi ibunya tanpa alasan. Pada malam kejadian, pelaku tersulut emosinya hingga gelap mata membunuh ayahnya tersebut.

Namun kini pihaknya pun tengah melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku karena berdasarkan keterangan saksi dan warga sekitar, pelaku pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar beberapa tahun lalu.

“Dari caranya menjawab pertanyaan penyidik pelaku bertingkah laku normal dan secara sadar,” katanya.

Namun, menurut warga, pelaku pernah dirawat di RSJ dua tahun lalu karena sering mengganggu warga.

“Tapi tidak lama, karena tidak dianggap gila. Kita akan memastikan lagi pelaku untuk diperiksa kejiwaannya,” ujar dia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: CNN Indonesia

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Ephorus HKBP Akan Hadiri Pesta MBO dan Mangompoi di HKBP Aek Nauli Batam

BATAM - Jemaat dan Pelayan Gereja HKBP Aek Nauli, Ressort Aek Nauli Bida Ayu, Distrik…

2 jam ago

Phantom Followers: Saat Angka Besar Tidak Menghasilkan Apa-Apa

Di sosial media seperti Instagram & TikTok, sering kita jumpai akun dengan followers sangat banyak,…

4 jam ago

Bukan Hanya Tren, Customer Experience Kini Jadi Pilar Pertumbuhan Bisnis

Jakarta, 17 September 2025 – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup…

7 jam ago

Touring Motor Aman dan Menyenangkan Bersama BRI Finance

Jakarta, 16 September 2025 – Touring dengan sepeda motor semakin digemari, terutama di kalangan generasi…

9 jam ago

Perjanjian Kerjasama Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dengan Gamelab

Palembang, 1 September 2025 – Dunia pendidikan terus menghadapi tantangan baru di era digital. Transformasi…

9 jam ago

ASRI Hadirkan Program CUANTASTIC: Refer, Reward, Repeat

Siapa bilang cuan besar dari properti hanya bisa didapatkan agen profesional? Kini, semua orang punya…

14 jam ago

This website uses cookies.