Categories: NASIONAL

Tekan Impor BBM, Menteri Jonan Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memperkirakan, tanpa penghematan konsumsi, impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam satu hingga dua dekade ke depan bisa mencapai 1,4 juta barel per hari (bph).

Jonan mengungkapkan, saat ini, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai 1,6 hingga 1,7 juta bph. Sementara, produksi dalam negeri sekitar 800 ribu bph.

“Kalau mengandalkan BBM, konsumsi dalam negeri 1,6 sampai 1,7 juta bph, produksi 800 ribu bph, impor satu hari 800 ribu sampai 900 ribu bph. Kira-kira bagaimana 20 tahun ke depan? Kalau bisa sama, saya terima kasih,” ujar Jonan saat menghadiri Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2017, dikutip dari keterangan resmi Jumat (24/11).

“Kalau dibiarkan, tidak menggunakan kendaraan listrik, mungkin dalam 10 tahun sampai 20 tahun ke depan impornya akan naik. Kalau di-nett, impor dikurangi produksi kita, bisa 1,3 sampai 1,4 juta bph impornya,” imbuhnya.

Melihat kondisi itu, pemerintah mulai mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM. Kendaraan listrik serta peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, energi primernya banyak dihasilkan di dalam negeri, mulai dari batubara, gas bumi dan EBT.

“Bapak Presiden [Joko Widodo] juga mendukung penciptaan atau mulai digunakannya kendaraan listrik, ini juga sejalan dengan semangat ketahanan energi, yaitu semaksimal mungkin menggunakan energi yang dihasilkan dari dalam negeri,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong diversifikasi energi, terutama energi baru terbarukan (EBT) untuk kelistrikan Indonesia. Hal ini sejalan dengan target pemanfaatan EBT untuk kelistrikan Indonesia yang sebesar 23 persen di tahun 2025.

“Untuk kelistrikan, pemerintah fokus pada tiga hal. Satu adalah ketersediaan kapasitas, kedua pemerataan distribusi atau biasa disebut electrification ratio yang merata, dan ketiga tarifnya terjangkau. Pemerintah juga sepakat yang keempat adalah clean energy (energi bersih),” ujar Jonan.

Sejak awal tahun hingga saat ini, 1.186 megawatt (MW) pembangkit listrik yang energi primernya bersumber dari EBT telah ditandatangani. Hingga akhir tahun, kapasitasnya diharapkan mencapai 1.500 MW.

“Banyak yang kasih masukan ke saya, tapi faktanya dari Januari sampai bulan November, IPP [Independent Power Producer/perusahaan pengembang listrik swasta] energi terbarukan yang ditandatangani dengan PLN itu 1.186 MW, ini banyak sekali,” kata Jonan.

“Saya kira enggak pernah ada satu tahun kerja di Indonesia yang bisa lebih dari 1.000 MW pembangkit energi terbarukan yang ditandatangani. Mudah-mudahan sampai penutupan tahun bisa kira-kira mencapai 1.500 MW dan kita dukung terus,” pungkasnya.

 

 

Editor    : Roni Rumahorbo
Sumber : CNN Indonesia

Roni Rumahorbo

Recent Posts

Nusirwan Tuding Mustaqim CS Dalang Penyebab Gugatan PTPN IV Terhadap KOPPSA-M

BATAM - Ketua Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPPSA-M), Nusirwan menuding Mustaqim CS selaku pengurus…

7 jam ago

Gelar RAT di Pekanbaru, KOPPSA-M Hasilkan 7 Poin Keputusan

RIAU - Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPSA-M) menggelar Rapat Anggota Tahunan(RAT) di Hotel Aryaduta…

8 jam ago

Implementasi Intraday Short Selling di BEI, Peluang dan Tantangan

JAKARTA - Short Selling merupakan transaksi penjualan Efek dengan kondisi Efek tersebut tidak dimiliki oleh…

1 hari ago

Patuhi Instruksi Megawati, Bupati Pelalawan Tak Ikut Retret di Magelang

RIAU - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menginstruksikan agar seluruh kepala daerah dan wakil…

1 hari ago

Tanamkan Rasa Cinta Kasih kepada Siswa, Yayasan Kurnia Salam Beri Bantuan ke Panti Asuhan

RIAU - Taman Kanak-kanak dan PAUD Kurnia Salam Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar,…

1 hari ago

KAI Kembali Mengimbau Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan…

2 hari ago

This website uses cookies.