Untuk menjawab tantangan tersebut, Telkom Indonesia melalui program Indigo, mempertemukan pengembang game lokal dengan publisher global lewat inisiatif IndigoGame Publisher Network. Acara ini berlangsung hybrid pada Sabtu, 14 Juni 2025 di IndigoHub Bandung. Lebih dari 80 peserta dari berbagai komunitas dan studio game di Indonesia turut berpartisipasi. Melalui dua sesi utama, acara ini menghadirkan wawasan strategis dan membuka peluang kolaborasi nyata, mendorong pengembang lokal untuk lebih siap memasuki pasar internasional.
Sesi pertama, Publisher Session, mengangkat tema Leveling Up Game Publishing: Insights and Partnerships. Samantha Low (Critical Reflex) menyoroti pentingnya membangun narasi yang kuat dan mengenali apa yang membuat sebuah gim unik di mata publisher. Sementara itu, Stanislas Jun Peyrat (Plugin Digital) membagikan pengalaman tentang membangun kemitraan jangka panjang, dan cara menghadirkan IP lokal yang relevan secara komersial di pasar global. Keduanya juga memberi masukan praktis tentang bagaimana menyusun presentasi proyek yang menarik perhatian penerbit luar negeri.
Pada sesi Talkshow bertema Crafting the Unforgettable: Creating Games That Stick With Gamers and Attract Publishers, para pelaku industri kreatif lokal berbagi cerita dan strategi di balik proses kreatif mereka. Hartman Harris (CEO ATTN), Ardhan Fadhlurrahman (COO Separuh Interactive), dan Arya Kemaswara (CEO Storytale Studio) menekankan pentingnya menciptakan pengalaman bermain yang berkesan, baik dari segi cerita, visual, maupun nuansa lokal yang autentik. Bagi mereka, game yang kuat secara emosional justru punya peluang lebih besar untuk menembus pasar dan menjalin kerja sama dengan publisher luar.
“Lewat acara ini, kami ingin membuka jalan bagi developer lokal untuk naik kelas. Bukan hanya dengan koneksi yang tepat, tapi juga dengan pemahaman yang lebih dalam soal kebutuhan pasar global,” ujar Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo. Patricia menambahkan bahwa dukungan terhadap industri game bukan semata soal teknologi, tetapi juga tentang membangun ekosistem kreatif yang tumbuh bersama. Publisher internasional yang hadir pun menyampaikan apresiasi terhadap kualitas game lokal, serta membuka pintu komunikasi untuk kerja sama lanjutan.
Selain berbagi wawasan, acara ini juga menghadirkan sesi Playtest untuk sembilan game lokal terpilih, seperti AGNI, Teller’s Duty, dan NPC Ville. Di sini, para developer mendapat kesempatan untuk menunjukkan karyanya langsung kepada komunitas dan praktisi industri, sekaligus menerima masukan berharga untuk pengembangan selanjutnya. Bagi banyak peserta, ini bukan hanya soal menampilkan karya, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan menegaskan posisi mereka sebagai bagian dari ekosistem kreatif Indonesia yang siap bersaing secara global.
Ke depannya, Telkom Indonesia melalui Indigo akan terus memperluas dukungan terhadap pengembang game lokal, termasuk dengan membuka lebih banyak ruang pertemuan antara talenta kreatif Indonesia dan mitra global. Harapannya, acara seperti ini dapat menjadi pemantik lahirnya lebih banyak karya game yang tidak hanya hebat secara teknis, tapi juga punya daya saing dan dampak nyata di tingkat internasional.
Jakarta, 17 September 2025 – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup…
Jakarta, 16 September 2025 – Touring dengan sepeda motor semakin digemari, terutama di kalangan generasi…
Palembang, 1 September 2025 – Dunia pendidikan terus menghadapi tantangan baru di era digital. Transformasi…
Siapa bilang cuan besar dari properti hanya bisa didapatkan agen profesional? Kini, semua orang punya…
Hisense menghadirkan inovasi terbaru melalui AC Fresh Air. Produk ini dirancang untuk memberikan pengalaman kenyamanan…
Jakarta, September 2025 – Teknologi AI sudah hadir dan mengubah cara bisnis berjalan di seluruh…
This website uses cookies.