Categories: DUNIA

Topan Hagibis Jepang Tewaskan 58 Orang

Hujan yang turun mengancam upaya puluhan ribu penyelamat Jepang yang mencari korban selamat setelah topan Hagibis yang menewaskan 58 orang.

Topan Hagibis yang terjadi di Jepang pada Sabtu malam mendatangkan angin kencang dan hujan lebat di 36 dari 47 prefektur negara tersebut. Badai ini memicu tanah longsor dan bencana banjir.

Korban tewas akibat bencana telah meningkat, AFP mengutip dari NHK bahwa ada 58 orang telah tewas. Sementara lebih dari selusin masih hilang.

Pemerintah telah memberikan angka yang lebih rendah tetapi masih memperbarui informasinya.

“Bahkan sekarang, banyak orang masih belum ditemukan di daerah yang dilanda bencana,” Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pada pertemuan darurat bencana pada Senin, (14/10/2019).

“Unit mencoba yang terbaik untuk mencari dan menyelamatkan mereka, bekerja siang dan malam,” kata Abe.

Kemudian pada hari itu, ia berjanji untuk melakukan apa pun yang bisa dilakukan negara bagi para korban dan orang yang selamat. Abe memerintahkan kementerian pertahanan untuk memanggil 1.000 pasukan cadangan untuk bergabung dengan 31.000 pasukan aktif dalam operasi pencarian.

Tetapi pekerjaan penyelamatan yang berlanjut sampai malam hari Senin berisiko digagalkan oleh hujan tambahan yang jatuh di Jepang tengah dan timur.

“Saya ingin meminta orang untuk tetap waspada sepenuhnya dan terus mengawasi tanah longsor dan banjir sungai,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers.

Di Nagano, salah satu daerah yang paling terpukul, para pejabat mengatakan mereka bekerja dengan hati-hati.

“Kami khawatir tentang dampak hujan terbaru pada upaya penyelamatan dan pemulihan,” kata pejabat setempat Hiroki Yamaguchi kepada AFP.

Hembusan angin dari Hagibis mencapai hingga 216 kilometer (134 mil) per jam, tetapi hujan lebatlah yang menyebabkan kerusakan paling besar.

Sebanyak 176 sungai banjir, terutama di Jepang timur dan utara.

Di pusat Nagano, tanggul yang menembus air dari sungai Chikuma mengalir ke lingkungan perumahan, membanjiri rumah-rumah sampai ke lantai dua.

Rekaman televisi dari daerah tersebut menunjukkan pasien dipindahkan dengan ambulans dari rumah sakit Nagano di mana sekitar 200 orang terputus oleh banjir.

Di tempat lain, tim penyelamat menggunakan helikopter untuk membawa korban yang selamat dari atap dan balkon, atau mengemudikan kapal melalui perairan berlumpur untuk menjangkau mereka yang terjebak.

Pada Senin sore, hampir 76.000 rumah tangga tetap tanpa listrik, dan air terputus ke 135.000 rumah.

Bencana itu membuat puluhan ribu orang di tempat penampungan, banyak dari mereka tidak yakin kapan mereka bisa kembali ke rumah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel ini disadur dari https://m.cnnindonesia.com/internasional/20191015033028-113-439495/topan-hagibis-jepang-telan-58-korban-tewas

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

4 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

6 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

10 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

11 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

12 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

19 jam ago

This website uses cookies.