Categories: BISNIS

Upaya Pelestarian Lingkungan, LindungiHutan Tanam 183 Ribu Mangrove di Semarang

Sejak 2021, LindungiHutan telah menanam 183.799 bibit mangrove di tiga lokasi yaitu Tambakrejo, Trimulyo, dan Mangunharjo (Semarang).

Kota Semarang memiliki kawasan mangrove sebagai komponen pendukung wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Luasan mangrove ini tersebar di beberapa kecamatan seperti Genuk, Semarang Utara, Semarang Barat, dan Tugu.

Pada 2010-2021, luas kawasan mangrove Kota Semarang sempat mengalami peningkatan hingga tahun 2018. Namun, terjadi penurunan yang cukup besar, terutama di Kecamatan Genuk antara tahun 2018-2021 karena adanya penurunan fungsi ekologis secara signifikan.

Menjawab hal tersebut, Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2024 tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Tahun 2024-2054. Di dalamnya, memuat rencana tertulis yang mencakup potensi, permasalahan lingkungan, upaya perlindungan dan pengelolaannya, peran masyarakat hingga kerja sama antar stakeholder seperti pemerintah, perusahaan, organisasi non profit.

Selaras dengan hal itu, LindungiHutan terus berupaya menjaga kawasan mangrove di Kota Semarang melalui kegiatan penanaman pohon. Sejak 2021 hingga September 2024, terhitung 183.799 mangrove telah ditanam di 3 titik lokasi yaitu Tambakrejo (Semarang Utara), Trimulyo (Genuk), dan Mangunharjo (Tugu). Inisiatif ini menjadi langkah untuk menjaga ekosistem mangrove sebagai pelindung kawasan pesisir dari abrasi dan banjir rob.

LindungiHutan Tanam Ratusan Ribu Mangrove di Semarang

Tambakrejo, salah satu pesisir di Semarang Utara, menjadi cikal bakal LindungiHutan memulai aksi peduli lingkungan ini. Tahun 2015, abrasi menggerus wilayah pesisir sejauh 1,5 km dari wilayah pantai hingga permukiman. Akibatnya, tambak masyarakat rusak dan hancur.

Sementara di Trimulyo terjadi banjir terparah seluas 1.211 ha di Kecamatan Genuk pada 2012. Sama halnya di Mangunharjo, kerap terjadi abrasi dan banjir rob sejak tahun 2000-an.

Pada 2021 hingga September 2024, secara berturut turut total pohon mangrove yang telah ditanam oleh LindungiHutan sejumlah 94.731, 41.882, dan 47.186 bibit mangrove dengan jarak tanam 0,25 meter persegi (Tambakrejo dan Trimulyo) dan 0,09 meter persegi (Mangunharjo). Luasan mangrove di ketiga lokasi tersebut mengalami penambahan sebesar 23,68 hektar; 10,47 hektar; dan 4,24 hektar.

Dukungan LindungiHutan Terhadap Peraturan Daerah Kota Semarang No. 4 Tahun 2024

Selaras dengan Peraturan Daerah Kota Semarang No. 4 Tahun 2024 tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Tahun 2024-2054, LindungiHutan berkomitmen terus melestarikan dan menjaga kawasan mangrove di Kota Semarang.

RPPLH Kota Semarang, yang berlaku untuk jangka waktu 30 tahun, menetapkan arah kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk upaya untuk meningkatkan tutupan lahan hijau di kota ini.

“Senafas dengan visi LindungiHutan untuk menyelamatkan hutan dan masyarakat di sekitarnya. Dengan ada perda ini sangat membantu untuk kelangsungan kegiatan LindungiHutan, ” ujar Miftachur “Ben” Robani, CEO LindungiHutan.

Salah satu fokus utama dari kegiatan ini adalah keterlibatan masyarakat di wilayah Tambakrejo, Mangunharjo, dan Trimulyo. LindungiHutan berkolaborasi dengan perusahaan hingga komunitas melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan serta program penghijauan lainnya.

LindungiHutan juga bersinergi dengan kelompok masyarakat seperti Kelompok Cinta Alam Mangrove Asri dan Rimbun (CAMAR) di Tambakrejo, Kelompok Tripari di Trimulyo, dan Kelompok Tani Mangrove Lestari di Mangunharjo dalam melakukan aksi hijau ini. Dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan perekonomian masyarakat setempat.

“Kami ingin penanaman mangrove bisa berhasil dan masyarakat ikut bertanggung jawab sehingga kelangsungan hidup mangrove agar terjaga”, ujar Ben.

Kerja sama dengan berbagai pihak ini sejalan dengan semangat RPPLH Kota Semarang yang mengedepankan partisipasi aktif masyarakat dan sektor swasta dalam menjaga dan mengelola lingkungan. Kegiatan penanaman pohon ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, seperti penyerapan emisi karbon, pengurangan risiko banjir, serta peningkatan kualitas udara di wilayah Kota Semarang.

Tentang LindungiHutan

LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 886 ribu pohon telah ditanam bersama 566 brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 50 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti The Green CSR, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Pondra SwaraKepri

Recent Posts

INKOP TKBM Kembali Bekerja Sama dengan Port Academy untuk Penyelenggaraan Diklat KRK TKBM di Jakarta

Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…

3 jam ago

Collector Club: Event Pertama yang Hadirkan TCG One Piece Bahasa Inggris dan Budaya Pop di Indonesia!

Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…

5 jam ago

Layanan SIP Trunk Terbaik untuk Bisnis: Solusi Hemat Biaya Untuk Tingkatkan Komunikasi!

Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…

7 jam ago

Harga Minyak WTI Naik Tipis, Didukung Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Tiongkok

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…

7 jam ago

Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…

8 jam ago

Usai Cuti, Kepala BP Batam Dengarkan Laporan Kinerja dari Wakil Kepala BP Batam

BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…

8 jam ago

This website uses cookies.