Categories: NASIONAL

Adakan Sarasehan, AFJ Ajak Peternak Beralih Gunakan Sistem Bebas Kandang Baterai

YOGYAKARTA – Animal Friends Jogja (AFJ) mengadakan Sarasehan Peternak dengan tema Pengelolaan Peternakan Ayam Petelur Bebas Kandang Baterai. Sarasehan ini dilaksanakan di rumah salah satu peternak, yang berlokasi di Pajangan, Bantul, Yogyakarta.

Sesuai dengan tema yang diambil, sarasehan ini merupakan ajang pertemuan dan berbagi pengetahuan antara peternak bebas kandang baterai (cage-free) dengan peternak kandang baterai, serta masyarakat yang pernah dan tertarik untuk beternak.

AFJ memiliki agenda rutin untuk melakukan edukasi pada para peternak kandang baterai, khususnya yang berada di wilayah D.I. Yogyakarta, mengenai sistem pemeliharaan bebas kandang baterai. Dalam salah satu sesi edukasi, tim AFJ bertemu dengan peternak yang berinisiatif untuk belajar mengenai peternakan bebas kandang baterai dan mempunyai keinginan membuat koperasi peternakan bebas kandang baterai bersama rekan-rekan sesama peternak, rekan-rekan yang pernah dan yang tertarik untuk beternak.

“Saat ini, peternakan ayam petelur di Indonesia masih didominasi oleh sistem kandang baterai, namun pada sistem kandang baterai, ayam petelur tidak dapat mengekspresikan perilaku alamiahnya,” kata drh. Desti Ika Yanti, Dokter Hewan sekaligus Animal Welfare Specialist AFJ.

Ayam-ayam seharusnya mampu mengekspresikan perilaku alami, seperti mengepakkan sayap, mandi debu, eksplorasi makanan, membersihkan bulu dengan paruh (preening), bersarang, dan bertengger. Namun, dalam sistem kandang baterai, mereka hanya menghabiskan waktu dalam kandang sempit tak lebih luas dari selembar kertas A4 selama masa produktifnya dua hingga tiga tahun.

Pengetahuan sebagian besar peternak ayam petelur di Indonesia mengenai isu kesejahteraan ayam petelur masihlah minim, sehingga AFJ berupaya memfasilitasi peternak agar mendapatkan akses terhadap informasi seputar pemeliharaan ayam bebas kandang baterai, sebagai upaya untuk mewujudkan praktik beternak yang lebih welas asih.

Acara sarasehan ini juga merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan resolusi “Indonesia Bebas Kandang Baterai 2030”, yang sebelumnya tercetus dalam diskusi terpumpun yang diadakan pada tahun 2022 di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Acara diawali dengan penyampaian materi oleh pembicara, dan dilanjutkan dengan sesi diskusi serta tanya jawab dengan para peserta yang hadir. Acara sarasehan ini menghadirkan pembicara dari peternakan cage-free, yaitu Agung Setyoleksono (Peternakan Tri Manunggal Bhakti) dan Arya Khoirul Hammam (Peternakan Free Range Ayam Bahagia), serta perwakilan dari perusahaan konsultan Global Food Partners, Anom Yusuf Tri Bambang Susilo. Masing-masing pembicara memaparkan tiga topik yang berbeda seputar pengelolaan peternakan cage-free.

“Pada peternakan cage-free, [ayam] dapat mengekspresikan perilaku alamiahnya dan [kita] jarang menemui ayam yang lumpuh karena [mereka] terbiasa melatih otot,” kata Anom Yusuf Tri Bambang Susilo dari Global Food Partners dalam paparannya.

Tak hanya itu perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul (Sub Koordinator Kelompok Substansi Kesehatan Hewan) pun turut hadir sebagai penanggap dalam kegiatan ini.

“Kami sangat beruntung dan berterima kasih kepada Animal Friends Jogja yang menginisiasi [acara ini] karena baru pertama [diadakan] di Bantul,” kata Edy Suryanta, S.Pt., Sub Koordinator Kelompok Substansi Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul. “Telah memberikan inovasi di Bantul, mata kami baru terbuka untuk melihat ternyata kesejahteraan hewan sudah ada penerapannya di sektor peternakan ayam petelur; kami sangat berterima kasih atas informasi dan edukasi pada masyarakat,” lanjutnya.

Hasil Diskusi Sarasehan yang dimoderatori oleh drh. Aisah Nurul Fitri dari Act for Farmed Animals ini menunjukkan bahwa melalui kegiatan ini, Pak Subakir dan peserta lainnya menunjukkan keinginan untuk beralih menggunakan sistem cage-free serta memiliki keinginan dan harapan untuk membentuk koperasi peternak, yang dapat pula meningkatkan kesejahteraan para peternak. Bahkan setelah kegiatan sarasehan ini, Pak Subakir beserta peserta yang hadir dalam sarasehan dengan sigap menginisiasi pembentukan koperasi peternak yang beranggotakan 6 orang.

“AFJ sangat mengapresiasi pembentukan koperasi peternak ini,” kata drh. Desti. “Kami berharap dengan adanya koperasi ini, para peternak dapat saling bantu untuk melakukan transisi ke sistem bebas kandang baterai dan meningkatkan kesejahteraan antar peternak, serta dapat menjadi pioneer koperasi cage-free di Indonesia yang menginspirasi peternak lainnya,” lanjutnya./AFJ

Redaksi - SWARAKEPRI

View Comments

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

4 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

5 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

6 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

12 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

13 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

13 jam ago

This website uses cookies.