SK – Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan sebuah usaha diplomatik agar banyak negara berkomitmen untuk mengurangi emisi gas metana hampir sepertiga pada dekade berikutnya. Hal tersebut dilakukan menjelang diadakannya KTT perubahan iklim COP26 pada bulan November, menurut dokumen yang dilihat Reuters.
Gas rumah kaca metana merupakan penyebab terbesar perubahan iklim setelah karbon dioksida (CO2). Untuk itu diperlukan lebih banyak pengawasan pemerintah ketika mencari solusi untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat, sesuai tujuan dari kesepakatan iklim Paris.
Dalam rangka mengawali langkah itu, Amerika Serikat dan Uni Eropa akhir pekan ini akan meluncurkan sebuah deklarasi janji bersama untuk mengurangi emisi metana yang disebabkan oleh manusia sedikitnya 30% pada 2030, dibandingkan tingkat 2020, menurut dokumen awal Global Methane Pledge, yang dilihat Reuters.
“Masa hidup gas metana yang singkat di atmosfer berarti kalau mengambil tindakan sekarang, hal itu dapat mengurangi laju pemanasan global dengan cepat,” sebut dokumen tersebut.
Sebuah dokumen terpisah mencantumkan lebih dari dua puluh negara yang akan ditarget AS dan Uni Eropa untuk bergabung dengan komitmen metana itu. Mereka termasuk penghasil utama emisi seperti China, Rusia, India, Brasil dan Arab Saudi, dan lainnya termasuk Norwegia, Qatar, Inggris, New Selandia dan Afrika Selatan.
Departemen Luar Negeri AS dan Komisi Eropa tidak segera mengomentari dokumen tersebut./Voice Of America
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…
This website uses cookies.