Categories: BATAM

Aspel B3 Indonesia Minta Segera Tindak Lanjuti Temuan Limbah Pabrik Plastik Batam

BATAM – Asosiasi Pengusaha Limbah (Aspel) B3 Indonesia mengaku baru mengetahui adanya praktik pembuangan limbah plastik ke drainase warga dan drainase jalan raya yang diduga kuat dilakukan oleh pabrik-pabrik pengolahan plastik di Puri Industrial Park 2000.

Seperti disampaikan oleh Ketua Umum Aspel B3 Indonesia, Sibarani Sihite melalui Ketua Hariannya Gufron Wiguna bahwa praktik pencemaran lingkungan seperti ini harus segera ditindak.

“Ini sudah parah, harus segera ditindaklanjuti,” tegasnya, Selasa (21/01/2020).

Untuk itu ia mengaku pihaknya akan segera menindaklanjuti temuan dengan melakukan koordinasi di organisasi serta instansi-instansi pemerintah terkait.

“Kami akan segera rapatkan di tim inti atas temuan pembuangan limbah yang tidak dikelola itu,” tegasnya.

Gufron juga mengungkap akan meminta pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar melakukan penanganan secara intens terkait praktik pembuangan limbah tersebut.

Selain itu, dirinya segera mendiskusikan persoalan pencemaran lingkungan ini bersama Komisi III DPRD Kota Batam.

“Kami akan menindaklajuti dengan DLH Kota Batam untuk penanganan yg lebih intens. Saya juga akan diskusikan dengan Komisi III,” terang dia.

Untuk diketahui, limbah cair dari pabrik pengolahan plastik di kawasan Puri Industrial Park 2000, Batam Center ditemukan di drainase pinggir jalan raya Laksamana Bintan, Batam Center, serta drainase perumahan Glory View, Legenda Malaka.

Dari penelusuran Swarakepri di lokasi, limbah tersebut berupa cairan dan serpihan serbuk sisa pengolahan limbah yang diketahui berasal dari pabrik-pabrik pengolahan plastik di Puri Industrial Park 2000.

Kondisi drainase di pinggir jalan raya itu pun tampak sangat memprihatinkan. Airnya tercemar hingga berubah warna menjadi merah, berminyak, dan tercampur serbuk-serbuk plastik.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Werton Panggabean saat dikonfirmasi masalah ini mengatakan, pihaknya akan memanggil pimpinan perusahaan untuk menjelaskan temuan pencemaran lingkungan tersebut.

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa ini bukanlah kali pertama pihaknya mendapat laporan terkait praktek pembuangan limbah di kawasan tersebut.

Menurut Werton, pada 2019 lalu pihaknya juga sempat melakukan sidak ke drainase yang tercemar limbah pabrik tersebut.

 

Elang

Sholihul Abidin - SWARAKEPRI

Recent Posts

Sinergi Industri Baja Nasional untuk Kedaulatan Maritim Indonesia

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk /Krakatau Steel Group menerima kunjungan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan…

20 menit ago

CSI LRT Jabodebek Capai 4,63 di Semester I 2025, Bukti Makin Dipercaya Masyarakat

LRT Jabodebek mencatatkan capaian positif pada Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index/CSI) Semester I 2025…

7 jam ago

Rumah Terasa Sempit? Saatnya Memperbesar Ruang untuk Keluarga yang Bertumbuh

Seiring waktu, keluarga kita tidak hanya tumbuh secara emosional, tapi juga secara fisik. Anak yang…

7 jam ago

KAI Sumut Cari Pelaku Pelemparan terhadap KA di Kab. Asahan, Asisten Masinis Alami Luka di Wajah

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara mengecam keras aksi pelemparan terhadap…

7 jam ago

Cara Merawat Kompor Tanam Gas: Tips Agar Awet, Aman, dan Tetap Elegan

Inilah beberapa cara merawat kompor tanam gas agar awet, aman, dan tetap elegan. Dengan rutin…

12 jam ago

BRI KCP Kalisari dan Kecamatan Pasar Rebo Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pemanfaatan AI

Jakarta Timur – Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan…

14 jam ago

This website uses cookies.