Imigrasi Batam : Status Mereka masih Menunggu Ditempatkan di Rudenim
BATAM – swarakepri.com : Puluhan imigran gelap asal Iran dan Sudan terlantar di taman Aspirasi Pemko Batam tanpa perhatian instansi terkait. Ironisnya salah satu anak berusia 1 tahun yang diketahui bernama Rahaf mengalami deman tinggi dan badannya dipenuhi bintik-bintik bekas gigitan nyamuk.
Pantauan dilapangan, jumlah imigran gelap dari berbagai negara tersebut berjumlah puluhan orang dewasa dan anak balita. Mereka mengaku sudah lebih kurang 7 hari tidur ditaman aspirasi Pemko Batam karena kurang diperhatikan pihak Imigrasi meskipun mereka memiliki surat pengungsi dari UNHCR.
“Anak kami sakit akibat tidur disini,” Kata Ahmad Ali Husain Taher Al-saad ayah dari balita yang sakit tersebut,”Jumat(16/10/2015) siang.
Ahmad mengaku sudah tujuh hari bersama beberapa temannya memilih tidur di area taman. Mereka juga telah meminta bantuan pihak imigrasi agar bisa dikirimkan ke negara ketiga namun hingga saat ini belum ditanggapi.
“Kami minta bantuan bisa sampai kenegara ketiga, namun tolong juga dibantu anak kami sakit,” harapnya.
Kepala Seksi Pengawasan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Hamdan Al-Amin ketika dikonfirmasi membenarkan adanya puluhan imigran yang menginap di Taman Aspirasi Pemko Batam. Ia mengaku pihaknya telah mendata para Imigran gelap tersebut dan masih menunggu jawaban dari IOM agar bisa ditempatkan sementara di Rumah Detensi Imigrasi(Rudenim) yang ada.
“Status mereka masih menunggu ditempatkan di Rudenim,” ujar Hamdan kepada swarakepri.com,”Jumat(16/10/2015) sore.
Hamdan juga mengatakan bahwa keberadaan Imigran gelap di Batam tahun ini mengalami peningkatan cukup tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Selain puluhan orang yang menginap di Taman Aspirasi Pemko Batam, saat ini ada sebanyak 150-an Imigran gelap yang ditempatkan di Hotel Kolekta Batam.
“Data-data mereka kita sudah dilaporkan ke IOM, namun sementara ini belum ada jawaban,”jelasnya.
Ketika disinggung soal adanya anak balita dari Imigran gelap yang sedang sakit, Hamdan berjanji akan memastikan hal tersebut. Namun demikian, ia tidak memungkiri bahwa para Imigran gelap ini sering melakukan hal-hal tertentu untuk menarik perhatian karena tidak sabar menunggu jawaban dari IOM.
“Kita akan pastikan dulu. Kadang-kadang mereka sering mengaku sakit karena tidak sabar menunggu jawaban dari IOM,” pungkasnya. (red/par)
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
This website uses cookies.