Categories: PAYAKUMBUH

Ayo Kunjungi Pameran Fotografi “Mushab” di Payakumbuh Besok

PAYAKUMBUH – Pameran fotografi dokumenter pertama di tahun 2019 siap digelar besok, Kamis 7 Februari 2019 di Cafe Rumah Mamakoe, Balai Baru, Koto Nan Gadang, Payakumbuh. Pameran fotografi ini merupakan karya dari Eko Doni Putra yang merupakan seorang mahasiswa Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang.

Eko Doni Putra atau yang akrab disapa Edo Crowdith ini mengatakan pameran fotografi Mushab ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan ujian akhir minat penciptaan fotografi Pascasarjana ISI Padangpanjang. Pameran ini dikatakannya akan dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 Februari 2019 mendatang.

“Pada pameran ini nantinya akan ditampilkan beberapa karya yang akan dipajang di kafe Rumah Mamakoe sebagai ruang display pameran dan memanfaatkan ruang publik,” kata Edo Crowdith seperti dalam siaran pers yang diterima swarakepri.com, Rabu(6/2/2019).

Ia menjelaskan pameran fotografi berjudul Mushab tersebut merupakan hasil interaksi personal dalam mempelajari dan sekaligus belajar tentang “The Way of Life” dari orang-orang gila di jalanan.

Menurutnya, karya tersebut ingin membongkar makna-makna humanis dan filosofis dari sebuah potret kehidupan yang terkadang simbolik, non verbal dan pastinya tidak dapat diprediksi yang kemudian dihadirkan dalam bentuk visual.

“Mushab merupakan kolase dari sebuah catatan perjalanan tahunan (2014 hingga sekarang) yang merekam sebuah sudut kehidupan manusia yang diluar batas kewajaran menurut mereka para manusia-manusia normal ataupun waras katanya. Mushab sebuah interpretasi ulang dari stigma masyarakat terhadap fenomena keganjilan orang-orang dan bahkan dipandang gila dalam keberadaannya ditengah masyarakat,” ujar mahasiswa Pascasarjana ISI Padangpanjang yang beralamat di Koto Nan Ampek, Payakumbuh tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa fenomena sosial masyarakat yang hanya merujuk pada anggapan dan prasangka semata akhirnya secara tidak langsung membuat sekat dinding pemisah antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Sehingga menurutnya realitas faktual yang berawal dari ruang publik tersebut coba kembali dihadirkan pada publik itu sendiri kedalam bentuk karya seni visual dokumenter.

“Mushab ini juga sebuah usaha visual dalam mengkritisi, mengintrospeksi dan merefleksikan makna yang sebenarnya dari kata gila itu sendiri. Rekam jejak yang tampil secara visual dihadirkan kembali secara natural untuk kemudian dimaknai ulang pada tingkat yang lebih tinggi,” katanya.

 

 

Editor : Rudiarjo Pangaribuan

Redaksi - SWARAKEPRI

Share
Published by
Redaksi - SWARAKEPRI
Tags: PAYAKUMBUH

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

7 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

20 jam ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.