BATAM-Komunitas Batam Green Initiative (BaGi) melaksanakan kegiatan kemah Indie Camp di area Pulau Buntal, Bekas Galian tambang pasir ilegal, Batubesar, Nongsa, Sabtu kemarin.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda ke-91. Tidak hanya berkemah, tapi ada juga dialog bertemakan ‘Yang Muda Yang Bersumpah’.
Ketua Batam Green Initiative (BaGI), Icank Koto mengatakan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk memaknai Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober.
Ia menilai, Sumpah Pemuda dapat menjadi penyaring jika budaya-budaya negatif telah merasuki semangat berkarya dan berjuang pemuda khususnya di Batam.
“Agenda kami tidak hanya dialog, juga musikalisasi puisi, live musik serta mural,” ulas Icank berharap kawan-kawan pemuda tetap semangat dalam berkarya. Bahkan, sambung dia, Indie Camp ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan akbar BaGI pada Desember nanti.
Ia menilai wadah ini sangat menyentuh. Di mana di tengah kondisi saat ini ada komunitas pemuda yang mau mengumpulkan anak muda lainnya untuk mencintai alam membangun mainset berfikir untuk merawat alam. “Kalau ada kegiatan-kegiatan seperti ini saya wajib datang,” tegasnya.
Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Batam
Askarmin Harun menilai, masih ada saat ini wadah kepemudaan di Batam yang tidak tahu bahkan jarang melibatkan KNPI dalam berkegiatan. “Padahal kita sangat membuka diri, apalagi dalam hal kepemudaan,” ujar Askarmin.
Katanya, KNPI harus membuka ruang diskusi serta memfasilitasinya. Lanjutnya, saat ini sudah ada Forum Osis se kota Batam. Namun bukan di bawah naungan KNPI. “Kita di sana menjadi pembina. Pintu kita terbuka lebar untuk kawan-kawan organisasi atau komunitas di luar KNPI,” katanya lagi.
Terpisah, Anggota DPRD Kota Batam, Thomas Arihta Sembiring turut berkomentar mengenai pemaknaan Sumpah Pemuda. Thomas menyebut, gerakan pemuda dalam konteks positif harus terus dilakukan agar semangat Sumpah Pemuda akan terus ada.
“Jangan gerakan Sumpah Pemuda dijadikan sebagai sarana ‘kultusisasi’ terhadap seseorang pula,” tegasnya.
Politisi dari fraksi PDI Perjuangan itu menilai, embrio hari Sumpah Pemuda sendiri hadir dalam rangka merebut kemerdekaan Indonesia.
“Jadi jangan terlalu kecil memaknai hari besar ini,” kata Thomas meanggapi. Ia menyinggung, salah satu wadah kepemudaan yang membuat surat cinta untuk Kepala Daerah. “Ini tidak sesuai makna menurut saya dalam memperingati Hari Sumpah,” singgungnya.
Seharusnya, sambung Thomas, gerakan-gerakan dengan melibatkan gagasan dan ide untuk memberdayakan pemuda agar lebih unggul dalam persaingan ekonomi dan pendidikan justru lebih masuk akal untuk dilakukan dan mendapat dukungan dari pemerintah.
“Saya secara tegas mengkritisi kegiatan-kegiatan pengkultusan terhadap seseorang itu. Bagi saya itu tidak memberikan nilai-nilai kebangsaan dan seharusnya peringatan hari sumpah pemuda perlu penanaman nilai-nilai edukatif sebagai anak bangsa,” tutupnya.
Penulis: Shafix
Editor: Rumbo
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, CLAV Digital muncul sebagai pemain unik yang membawa…
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
This website uses cookies.