Categories: BISNIS

Bahas Inovasi Disruptif, Maxy Academy Hadirkan CEO Sevenpreneur Dalam Talkshow Maxy Talk

Dalam rangka mendukung semangat inovasi generasi muda di era digital, Maxy Academy sukses menyelenggarakan acara Maxy Talk bertema “Disruptive Innovations: Reshaping Industries with Consumer-Focused Products” pada Senin, 2 Desember 2024 , pukul 13.00-14.00. Acara yang berlangsung secara virtual ini dihadiri oleh lebih dari 175 peserta, terdiri dari mahasiswa, sociopreneurs, hingga peserta magang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Hadir sebagai pembicara utama, Stanley Sebastian, Co-Founder & CEO Sevenpreneur, yang merupakan salah satu pemimpin inovatif di bidang teknologi dan bisnis ventura. Selain itu, acara ini juga mendapat perhatian khusus dari tokoh akademisi dan praktisi bisnis, Isaac Munandar, yang menyampaikan pendapatnya tentang pentingnya tema yang diangkat dalam acara ini.

Dalam paparannya, Stanley menyoroti pentingnya memahami dinamika pasar Indonesia yang unik. “Indonesia adalah salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara dengan populasi lebih dari 280 juta. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana menciptakan produk yang relevan dan berkelanjutan, terutama di tengah persaingan yang cepat berubah,” ungkapnya.

Stanley juga menjelaskan bahwa inovasi disruptif tidak selalu berarti menggunakan teknologi tercanggih. Sebaliknya, ia menekankan pentingnya memanfaatkan digitalisasi untuk mengoptimalkan industri tradisional seperti pertanian, manufaktur, dan logistik. “Inovasi disruptif adalah soal memahami kebutuhan konsumen dan menyelaraskan produk dengan kebutuhan mereka yang terus berkembang,” tambahnya.

Isaac Munandar, CEO dan Co-Founder Maxy Academy, memberikan apresiasi atas upaya Maxy Academy menyelenggarakan acara ini. “Topik tentang inovasi disruptif sangat relevan, terutama bagi generasi muda yang tengah mencari cara untuk memberikan dampak positif. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita merancang solusi yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas,” jelas Isaac.

Ia menambahkan bahwa acara seperti ini sangat strategis untuk membuka wawasan mahasiswa terhadap tantangan nyata di dunia kerja dan bisnis. “Kolaborasi antara pendidikan dan industri adalah kunci dalam membentuk ekosistem inovasi di Indonesia,” katanya.

Stanley mendorong para peserta, terutama mahasiswa yang sedang berkuliah atau magang, untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam mengembangkan keterampilan dan jejaring. “Sebagai mahasiswa, kalian berada di fase emas untuk belajar dan bereksperimen. Jangan takut gagal, karena setiap kegagalan adalah pelajaran berharga,” ujar Stanley.

Isaac turut mempertegas pentingnya keberanian untuk mencoba hal baru. “Tidak ada inovasi tanpa keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Mahasiswa perlu berani mencoba, bahkan jika itu berarti menghadapi risiko kegagalan,” tambahnya.

Acara ini berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab yang antusias. Peserta tidak hanya belajar dari pengalaman Stanley, tetapi juga diajak untuk berpikir kritis tentang bagaimana mereka dapat menciptakan inovasi di bidang mereka masing-masing.

Salah satu peserta, Darga Aly Ramadhani, mahasiswa UPN Veteran Jakarta, menyatakan, “Saya sangat terinspirasi dengan pembicaraan ini. Apa yang disampaikan benar-benar membuka wawasan saya tentang bagaimana membangun bisnis dengan dasar yang kuat.”

Maxy Talk kali ini menegaskan komitmen Maxy Academy dalam memberikan wadah pembelajaran langsung dari para ahli di industri. Dengan menghadirkan narasumber berkualitas seperti Stanley Sebastian dan wawasan dari Isaac Munandar, acara ini memberikan wawasan mendalam tentang inovasi disruptif dan peluang besar di pasar Indonesia.

Maxy Academy berencana untuk terus mengadakan Maxy Talk secara rutin guna menghubungkan mahasiswa dan pelaku industri dengan tema-tema relevan lainnya.

Tentang Maxy Academy

Maxy Academy adalah lembaga pendidikan teknologi yang berfokus pada pengembangan AI dan blockchain. Maxy Academy bertujuan menciptakan ekosistem pembelajaran Digital Skills dan Entrepreneurship yang memungkinkan mahasiswa untuk sertifikasi upskilling dan penempatan magang.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Pondra - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pembangunan Proyek Ekosistem Industri Baterai EV Bisa Dukung Transisi Energi

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…

8 jam ago

Pemesanan Tiket Kereta Api Bisa Dilakukan Lebih Dekat dengan Jadwal Keberangkatan

Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…

13 jam ago

Bangun Benteng Hijau, PT Hino Finance Indonesia Tanam Ribuan Mangrove di Wonorejo, Surabaya

Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…

16 jam ago

BRI Manajemen Investasi Sabet Dua Penghargaan Best Asset Manager dari Alpha Southeast Asia 2025

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…

17 jam ago

REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA

REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…

17 jam ago

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…

17 jam ago

This website uses cookies.