Categories: KEPRI

Banggar DPRD Kepri Tuding Pemprov Tak Serius Bahas APBD 2020

BATAM – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi kepri, Uba Ingan Sigalingging pertanyakan keseriusan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam menyiapkan perencanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020.

Pasalanya dokumen Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) belum juga diterbitkan jelang rapat pembahasan yang diagendakan pada Rabu, (13/11/2019) pukul 10.00 Wib.

“Jangankan masyarakat umum, anggota dewan saja tidak bisa mengakses (dokumen KUAPPAS),” jelas pria yang akrab disapa Uba ini di Batam Centre, Selasa (12/11/2019).

Tidak adanya dokumen KUAPPAS inilah yang kemudian membuat Uba menuding Pemprov Kepri tak serius dalam menyiapkan perencanaan anggaran daerah.

“Saya rasa jika ada persoalan antara Sekda Provinsi dengan Plt Gubernur, jangan kemudian mengorbankan kepentingan masyarakat luas,” tegas Uba.

Lebih jauh, anggota Fraksi Harapan (Hanura-PAN) ini menilai bahwa ada upaya untuk mensetting agar pembahasan APBD Kepri 2020 menjadi tidak maksimal.

“Ada upaya dari kelompok-kelompok tertentu yang sengaja menutup akses informasi pembahasan APBD dari publik,” terang Uba.

Padahal jika daerah mampu menyelesaikan pembahasan rancangan APBD sebelum tanggal 30 November 2019, pemerintah pusat melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kemendagri memberikan insentif sebesar RP 40 miliar.

“Jangan nanti hanya mengejar insentif lalu mengesampingkan pembahasan penting untuk daerah selama setahun ke depan,” ujar anggota Komisi I DPRD Kepri ini.

Uba pesimis jika dalam waktu yang relatif singkat ini DPRD dan Pemprov Kepri dapat menghasilkan rumusan APBD tahun 2020 dengan maksimal.

Pasalnya menurut dia anggota dewan tidak mendapat banyak waktu guna melihat potensi pendapatan bagi daerah yang nantinya dapat menunjang pendapatan asli daerah (PAD).

Misalnya saja potensi yang dapat digali dari labuh tambat di perairan Kepri. Beberapa waktu yang lalu Badan Pengusahaan (BP) Batam pernah merilis bahwa potensi dari aktivitas laut mencapai Rp 1.4 triliun.

“Potensi seperti ini yang menurut saya harus dapat dimaksimalkan oleh Pemprov dalam merumuskan anggaran daerah,” terangnya.

Ia lantas melihat kesiapan Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepri dalam pembahasan perencanaan APBD 2020. Seperti halnya Kota Batam yang akan melakukan rapat paripurna RAPBD 2020 pada tanggal 18 bulan ini.

“Bagaimana Pemprov bisa mengoreksi APBD setiap Kabupaten/Kota sementara APBD Provinsi saja tidak dibahas secara maksimal?,” tanya Uba menyudahi.

 

 

 

 

 

 

(abidin)

Sholihul Abidin - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kolaborasi, Tantangan dan Etika dalam Peliputan Isu Lingkungan

Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…

4 jam ago

Lewat Kolaborasi dengan DATAYOO, Eratani Terapkan Precision Farming Berbasis Satelit

Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…

5 jam ago

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

10 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

11 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

16 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

17 jam ago

This website uses cookies.