Categories: TEKNOLOGI

Begini Cara Korea Selatan Atasi Kecanduan Gadget pada Remaja

Korea Selatan tengah menghadapi  kecanduan gadget. Anak muda, khususnya remaja di Negeri Ginseng itu sulit lepas dari ponsel pintar mereka.

Tengok saja Yoo Chae-rin, seorang remaja Korsel berusia 16 tahun. Pada pukul 4 dini hari, dia sadar telah menggunakan ponsel pintarnya selama 13 jam ke belakang. Padahal, kurang dari tiga jam ke depan, dia harus sudah berada di sekolah.

“Meski saya tahu kalau saya harus berhenti menggunakan ponsel pintar, tapi saya terus melakukannya,” ujar Chae-rin.

Chae-rin hanya satu dari sekian banyak remaja Korsel yang mengalami adiksi gawai.

Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah Korsel menyelenggarakan kamp pusat detoksifikasi untuk remaja yang kecanduan gadget. Di pusat detoks ini, remaja bakal dikumpulkan dan diterapi agar lepas dari candu terhadap gawai.

Korsel merupakan negara dengan kepemilikan ponsel pintar tertinggi di dunia. Pada 2018, 98 persen remaja Korsel menggunakan ponsel pintar.

Berdasarkan temuan Kementerian Sains dan Teknologi Informasi Korsel, 30 persen anak muda usia 10-19 tahun terlalu tergantung pada ponsel pintar. Terlalu tergantung pada gawai membuat anak mengalami penurunan kontrol diri.

Tahun ini, Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korsel menggelar 16 kamp pusat detoksifikasi untuk 400 siswa sekolah menengah.

“Saya pikir mereka mengirim anak-anak ke sini [kamp pusat detoksifikasi] karena rasa putus asa mereka untuk mendapatkan bantuan ahli,” ujar Direktur Pusat Konseling dan Kesejahteraan Pemuda, Gyeonggi-do, yang mengelola kamp untuk remaja di Provinsi Gyeonggi Utara, mengutip CNN.

Pusat detoksifikasi ini bisa diikuti dengan gratis. Remaja atau orang tua hanya perlu membayar biaya makanan sebesar 100 ribu won atau Rp1,2 juta untuk dua minggu.

Setiap perkemahan akan berisi 25 siswa. Remaja laki-laki dan perempuan akan menempati kamp yang terpisah.

Di kamp detoksifikasi yang jauh dari kota itu, remaja akan mengikuti sejumlah kegiatan seperti berburu, kesenian dan kerajinan tangan, serta olahraga.

Mereka juga mendapatkan sesi konseling secara perorangan, kelompok, dan keluarga untuk membahas penggunaan telepon. Lalu, 30 menit jelang tidur, siswa akan melakukan meditasi.

Selama beberapa hari pertama, remaja umumnya akan terlihat menderita karena jauh dari gadget.

“Pada hari ketiga baru mereka bisa berubah. Mereka mulai senang bergaul dengan teman-teman,” kata Yoo Sun Duk.

Pusat detoksifikasi ini memberikan manfaat bagi remaja yang kecanduan telepon genggam. Chae-rin adalah salah satu peserta yang bisa lepas dari gawai.

Biasanya, Chae-rin bisa menggunakan telepon hingga tujuh jam sehari. Setelah mengikuti pusat detoksifikasi, penggunaan gawai berkurang menjadi 2-3 jam perhari.

“Sebelumnya, bahkan jika saya berpikir di kepala saya bahwa saya harus berhenti, saya tidak bisa. Tetapi sekarang, jika saya ingin berhenti, saya dapat segera berhenti.” kata Chae Rin.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Rumbo

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pemesanan Tiket Kereta Api Bisa Dilakukan Lebih Dekat dengan Jadwal Keberangkatan

Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…

3 jam ago

Bangun Benteng Hijau, PT Hino Finance Indonesia Tanam Ribuan Mangrove di Wonorejo, Surabaya

Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…

7 jam ago

BRI Manajemen Investasi Sabet Dua Penghargaan Best Asset Manager dari Alpha Southeast Asia 2025

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…

7 jam ago

REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA

REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…

7 jam ago

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…

7 jam ago

Qi An Xin Mendalami Taktik APT ‘NightEagle’

Pada Pameran Keamanan Siber Pertahanan Internasional "CYDES 2025", perusahaan keamanan siber Qi An Xin untuk pertama…

8 jam ago

This website uses cookies.