Categories: Voice Of America

Beri Label “Media Didanai Pemerintah,” Twitter Dikritik Tajam

VOA – Sejumlah kantor media dan analis mengecam keras keputusan Twitter untuk memberi label pada BBC, VOA dan NPR sebagai “media yang didanai pemerintah.” Mereka mengatakan penerapan kebijakan Twitter tidak konsisten dan berisiko mengurangi kepercayaan terhadap kantor-kantor media independen itu.

Awalnya pada 4 April lalu, Twitter menambahkan kalimat “media yang berafiliasi dengan pemerintah” pada akun utama NPR. Namun pada Sabtu (8/4) lalu, platform tersebut menggantinya menjadi “media yang didanai pemerintah.” Kalimat yang sama ditambahkan pada akun utama VOA dan BBC.

Label “berafiliasi dengan pemerintah” telah umum digunakan pada kantor-kantor propaganda yang dikendalikan pemerintah di negara-negara seperti China dan Rusia.

Ketika NPR pertama kali menerima label “berafiliasi dengan pemerintah,” kepala eksekutif NPR John Lansing menolak hal itu dengan mengatakan “NPR mendukung kebebasan berbicara dan menuntut pertanggungjawaban mereka yang berkuasa. Merupakan hal yang tidak dapat diterima ketika Twitter melabeli kami dengan cara seperti itu. Pers bebas yang kuat dan penuh energi merupakan hal yang penting bagi demokrasi yang sehat.”

Aktivis Juga Bersuara

Aktivis-aktivis kebebasan pers juga menyampaikan keprihatinan yang sama.

“Kebingungan antara media yang melayani kepentingan umum dan media propaganda sangat berbahaya, dan merupakan bukti lebih jauh bahwa platform media sosial tidak kompeten untuk mengidentifikasi apa yang dimaksud dengan jurnalisme atau bukan jurnalisme,” ujar Vincent Berthier, Kepala Divisi Teknologi di Reporters Without Borders, dalam sebuah pernyataan.

Menurut situs web NPR, anggaran operasional tahunan NPR yang berasal dari hibah Corporation for Public Broadcasting dan entitas federal hanya kurang dari satu persen.

VOA Tolak Pelabelan Twitter

Departemen Hubungan Masyarakat VOA, pada Senin, juga menolak keputusan Twitter, dengan mengatakan pelabelan itu memberi kesan VOA bukanlah media independen. Twitter belum menanggapi permohonan komentar yang disampaikan VOA.

VOA didanai oleh pemerintah Amerika melalui U.S. Agency for Global Media (USAGM), tetapi independensi editorialnya dilindungi oleh regulasi dan sejumlah batasan.

Direktur Hubungan Masyarakat VOA Bridget Serchak mengatakan “label dibiayai oleh pemerintah, menyesatkan dan dapat ditafsirkan sebagai dikendalikan oleh pemerintah. Padahal tidak demikian dengan VOA.”

“Firewall editorial kami, yang dikukuhkan dalam undang-undang, melarang campur tangan apapun dari pejabat pemerintah di tingkat mana pun dalam liputan berita dan proses pengambilan keputusan editorialnya,” ujar Serchak lewat email. “VOA akan terus menekankan perbedaan ini dalam diskusi kami dengan Twitter, karena label baru di jaringan kami ini telah menimbulkan kekhawatiran yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan terkait akurasi dan objektivitas liputan berita kami.”

Di pedoman platformnya, Twitter mendefinisikan media yang berafiliasi dengan pemerintah dan negara, sebagai “media di mana negara menjalankan kontrol terhadap konten editorial melalui sumber daya keuangan, tekanan politik langsung atau tidak langsung, atau kontrol atas produksi dan distribusi.”

Kantor media propaganda seperti Xinhua-China dan TASS-Rusia diberi label sebagai media yang berafiliasi dengan negara./VOA

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pembangunan Proyek Ekosistem Industri Baterai EV Bisa Dukung Transisi Energi

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…

8 jam ago

Pemesanan Tiket Kereta Api Bisa Dilakukan Lebih Dekat dengan Jadwal Keberangkatan

Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…

14 jam ago

Bangun Benteng Hijau, PT Hino Finance Indonesia Tanam Ribuan Mangrove di Wonorejo, Surabaya

Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…

17 jam ago

BRI Manajemen Investasi Sabet Dua Penghargaan Best Asset Manager dari Alpha Southeast Asia 2025

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…

17 jam ago

REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA

REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…

18 jam ago

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…

18 jam ago

This website uses cookies.