BATAM – swarakepri.com : Temuan adanya obat antibiotik kadaluarsa yang diperjualbelikan di RSUD Embung Fatimah Batam adalah bukti lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Batam.
Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan(BPOM) Kepri, I Gusti Ayu Ari Aryapatni kepada awak media ini mengaku bahwa pengawasan obat yang ada di RSUD Batam adalah tanggung jawab Dinas Kesehatan Batam.
“Untuk obat kadaluarsa, BPOM Kepri tidak bisa menindak lanjutinya. Kita hanya bisa memberikan rekomendasi ke Dinkes Batam untuk dilakukan pembinaan,” ujar Gusti sabtu lalu(2/11/2013).
Menurut Gusti untuk pengawasan obat di Rumah Sakit atau apotik merupakan tanggung jawab dari Dinas Kesehatan selaku pemberi ijin.
Terkait adanya temuan obat kadaluarsa yang diperjualbelikan di RSUD Batam, Gusti mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Seharusnya 3 bulan sebelum masa berlaku obat habis, pihak apotik sudah harus menggantinya dengan yang baru.
“Ini adalah kelalaian pihak apotik. Sebenarnya tidak sulit untuk mengecek obat yang sudah habis masa berlaku, karena bisa dicek melalui kartu stok obat yang ada di apotik,” jelasnya.
Ketika disinggung mengenai pihak yang bertanggung jawab atas pemberian obat kadaluarsa kepada pasien, Gusti mengatakan bahwa penanggung jawab di apotik adalah apoteker.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Chandra Rizal sampai berita ini diunggah belum berhasil dikonfirmasi.(red)
Dalam perhelatan Konferensi Perubahan Iklim Dunia COP30, MIND ID Group menegaskan bahwa masa depan industri…
Komite Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT KAI Daop 1 Jakarta kembali menyalurkan bantuan…
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai menerapkan aturan baru bagi pelanggan yang membawa power bank…
BATAM – Sebanyak 694 berisi limbah elektronik(e-waste) dari Amerika Serikat sudah masuk di Pelabuhan Batu…
Tanggal 12 September 2025, SMA & SMK Yapenda menggelar acara “Storytelling Techniques to Make Your…
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menetapkan kesiapan penuh menghadapi Masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun…
This website uses cookies.