Unjuk Rasa Buruh Mengawal Pembahasan UMK Batam 2016
BATAM – swarakepri.com : Aksi unjuk rasa buruh gabungan dari beberapa serikat pekerja didepan Kantor Gubernur Kepri perwakilan Batam di Graha Kepri, Batam Center, Kamis(19/11/2015) sempat memanas.
Dalam orasinya para aktifis buruh ini mengancam akan melumpuhkan perekonomian kota batam jika pejabat Gubernur Kepri tidak merekomendasikan usulan UMK Batam 2016 berdasarkan hasil kesepakatan Dewan Pengupahan Kota(DPK) Batam.
“Jika UMK Batam tidak seperti yang di inginkan buruh,kami akan lumpuhkan perekonomian di kota batam ini,” tegas Panglima Garda Metal SPMI Batam, Suprapto saat berorasi.
Ia juga mengatakan selama ini pemerintah selalu membodohi buruh.
“Jika Gubernur tidak mendengarkan kita, untuk apa lagi ada pemerintahan? suara kita tidak pernah didengarkan!” pekik Suprapto.
Ditegaskannya bahwa buruh masih menunggu penetapan UMK Batam 2016 hingga besok(Jumat).
“Jika UMK yang ditentukan pemerintah tidak sesuai dengan keinginan buruh, kami akan mogok melakukan nasional. Dan jangan salahkan buruh, karena kami akan menghakimi pemerintah,” ujarnya.
“Sekali lagi kami mengingatkan agar Gubernur merekomendasikan UMK Batam 2016 berdasarkan kesepakatan DPK,” pungkasnya.
Seusai menyampaikan aspirasinya, sekitar pukull 13.00 WIB, ratusan buruh membubarkan diri dengan tertib dan akan kembali melakukan aksi unjuk rasa besok ditempat yang sama. (red/jeff)
Memecoin telah menjadi daya tarik tersendiri di dunia kripto, terutama bagi investor muda yang mencari…
MLV Teknologi, solution provider yang bergerak di bidang Audio-Visual dan IT, membuka lowongan untuk berbagai…
BATAM - Dinas Penataan Ruang Pemerintah Kota Semarang sambangi Direktorat Infrastruktur Kawasan Badan Pengusahaan Batam…
SEOCon Forum Bali 2024, konferensi digital marketing terbesar di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan bahwa…
Celebrate New Year’s Eve 2024 at Café del Mar Bali with an electrifying lineup featuring…
WSBP mengajak 25 siswi SMA Negeri 1 Kalijati untuk untuk memahami pentingnya kesempatan berkarir perempuan…
This website uses cookies.