VOA – China menyumbang lebih dari dua pertiga proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara baru berkapasitas 366 gigawatt (GW) yang digagas oleh sejumlah negara. PLTU tersebut masih dalam tahap pembangunan dan perencanaan, yang muncul pada akhir 2022. Demikian hasil sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Kamis (6/4).
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak dunia untuk berhenti membangun PLTU baru dan menghentikan konsumsi batu bara sepenuhnya pada 2040. Langkah itu diperlukan untuk memangkas emisi karbon pemanasan iklim dan menjaga kenaikan suhu global dalam 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.
Namun kapasitas PLTU yang direncanakan atau sedang dibangun di seluruh dunia mencapai 537 GW pada tahun lalu, meningkat dari rekor terendah 479 GW pada tahun sebelumnya. China menyumbang 68 persen dari total kapasitas tersebut, menurut sebuah laporan lembaga kajian yang dipimpin Global Energy Monitor (GEM) yang berbasis di AS.
“Semakin banyak proyek batu bara baru beroperasi, semakin tajam komitmen yang diperlukan di masa depan,” kata Flora Champenois dari GEM, penulis utama laporan tersebut.
“Pada tingkat ini, transisi dari batu bara yang ada dan yang baru tidak terjadi cukup cepat untuk menghindari kekacauan iklim,” katanya.
Di luar China, kapasitas PLTU baru yang direncanakan turun 20 persen dibandingkan tahun lalu, tanpa ada proyek yang diusulkan baik di Uni Eropa maupun Amerika Utara. India menyumbang 60,5 GW dari kapasitas yang diusulkan, sementara negara itu juga berencana membangun 26 GW lagi.
Secara keseluruhan, kapasitas PLTU batu bara di seluruh dunia tumbuh sebesar 19,5 GW pada tahun lalu. Kapasitas baru yang dibangun mencapai 45,5 GW, sebagian besar dari China, diimbangi dengan dihentikannya sejumlah PLTU dengan kapasitas sebesar 26 GW.
Proses mempensiunkan PLTU melambat dari tahun sebelumnya karena negara-negara kembali menggunakan batu bara untuk mengatasi gangguan pasokan gas yang timbul dari invasi Rusia ke Ukraina.
China berkomitmen untuk mulai mengurangi konsumsi batu bara sebelum 2025. Beijing juga berjanji untuk mencapai netral karbon pada 2060.
Persetujuan pembangunan PLTU China pada tahun lalu adalah yang tertinggi sejak 2015, karena pemerintah daerah khawatir ketidakstabilan pasokan listrik dapat merusak pertumbuhan ekonomi./VOA
Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…
Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…
Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…
BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…
BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…
BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…
This website uses cookies.