SWARAKEPRI.com – Frank de Boer ditunjuk sebagai manajer baru Crystal Palace menggantikan posisi Sam Allardyce, yang memutuskan mundur bulan lalu. Mantan pelatih Ajax Amsterdam dan Inter Milan ini diikat dengan kontrak berdurasi tiga tahun.
De Boer menganggur sejak ia dipecat Inter Milan di November usai tiga bulan yang penuh kekecewaan di sana. Namun demikian, sosok 47 tahun menunjukkan performa impresif ketika menangani Ajax Amsterdam, klub tempat ia memulai karir sebagai pemain di 1988 dan memenangkan Liga Champions tujuh tahun berselang.
Ia kembali ke sana sebagai pelatih tim muda di 2007 dan kemudian menangani tim utama selama enam tahun, sebelum akhirnya sukses memenangkan empat titel Eredivisie.
De Boer rupanya sukses membuat direktur Palace, Steve Parish, terkesan. Demikian juga dengan pemilik saham mayoritas, David Blitzer dan Josh Harris, hingga akhirnya memberi pria Belanda kontrak tiga tahun.
Sebelumnya, The Eagles sempat dikaitkan dengan Mauricio Pellegrini, namun eks bos Deportivo Alaves itu akhirnya justru berlabuh ke Southampton.
“Saya senang ditunjuk sebagai manajer Crystal Palace,” tutur De Boer di laman resmi klub.
“Sebuah kehormatan untuk bisa menangani klub bersejarah seperti ini, klub yang dikenal di seluruh dunia atas fansnya yang begitu bangga dan memiliki basis besar. Peran ini sungguh menarik untuk saya, dan saya tak sabar lagi mulai bekerja di Premier League bersama para pemain dan staff yang ada di London Selatan.”
Sumber : Bola.net
Inilah beberapa cara merawat kompor tanam gas agar awet, aman, dan tetap elegan. Dengan rutin…
Jakarta Timur – Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan…
PT Pelindo Solusi Logistik (“SPSL”) sebagai subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo mempertegas komitmennya mendukung upaya global…
PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) percaya bahwa penguatan penerapan Tata Kelola, Manajemen…
Pernikahan sering kali dianggap sebagai momen paling berharga dalam hidup seseorang. Ia bukan hanya tentang…
Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…
This website uses cookies.