Categories: BATAMPEMKO BATAM

Disbudpar Sosialisasikan PPKD di Sekolah Dasar

BATAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam mensosialisasikan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) pada kegiatan Workshop Peningkatan Guru Dalam Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bertempat di Sekolah Dasar (SD) 003 Batuaji, Sabtu (23/10/2021). Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Kota Batam, Muhammad Zen menyampaikan bahwa ada 10 unsur yang tercantum pada PPKD tersebut, diantaranya permainan rakyat, ritus, bahasa, tulisan, teknologi tradisional, dan sebagainya.

Ia mengatakan para siswa dapat dikenalkan dengan budaya Melayu salah satunya lewat permainan tradisional. “Membuat silabus berdasarkan umur anak. Anak-anak identik dengan dunia bermain,” katanya.

Permainan tradisional tersebut seperti angkung, yakni permainan yang terbuat dari ekor bulu ayam yang dipotong dan ditusuk dengan lidi kelapa jangkang membentuk huruf A. Jumlah pemainnya 10-15 orang. Permainan ini sangat mengasyikkan karena mengandalkan tiupan angin.

“Dulu kami bermain saat musim angin utara,” tuturnya.

Selain itu ada gasing yang terbuat kayu Lebam. Di Kota Batam sendiri, permainan gasing sudah sangat akrab dan dikenal. Setiap tahun Pemko Batam juga menggelar atraksi permainan gasing pada saat Kenduri Seni Melayu (KSM). Gasing dimainkan dengan cara uri atau memutar gasing dengan tidak menggunakan alas langsung di tanah.

“Manfaatkan benda sekitar kita untuk mengajarkan siswa membuat mainan tradisional,” ujarnya.

Bagi yang ingin mengetahui tentang budaya Melayu, silahkan datang ke Kantor Disbudpar Batam di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM). Disana akan dijelaskan secara detail mengenai budaya Melayu. “Bagi yang tidak tahu atau belum memahami jenis peralatan yang akan dijadikan peragaan, Disbudpar akan memberikan materi,” terangnya.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengapresiasi SD 003 Batuaji atas penyusunan silabus muatan lokal tentang kebudayaan Melayu. “Melayu melekat di Kota Batam dan hadir di setiap kegiatan kebudayaan. Kita selalu menggelar kegiatan Kenduri Seni Melayu (KSM) yang berupaya mengenalkan kembali suasana budaya Melayu,” katanya.

Ardi mengajak masyarakat untuk senantiasa mencintai budaya Melayu. “Guru bisa mengajarkan budaya Melayu dengan cara yang menyenangkan, seperti praktek membuat gasing, mengajak bermain congklak,” terangnya.

Selain itu, Di Kota Batam mempunyai museum pertama bernama Museum Batam Raja Ali Haji. Disana, para pelajar bisa mengetahui tentang sejarah Batam mulai dari masa Riua Lingga sampai dengan sekarang, yaitu masa infrastruktur.

“Museum sebagai tempat edukasi bagi pelajar,” pungkasnya./Disbudpar Batam

Redaksi

Recent Posts

Pembangunan Proyek Ekosistem Industri Baterai EV Bisa Dukung Transisi Energi

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…

7 jam ago

Pemesanan Tiket Kereta Api Bisa Dilakukan Lebih Dekat dengan Jadwal Keberangkatan

Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…

13 jam ago

Bangun Benteng Hijau, PT Hino Finance Indonesia Tanam Ribuan Mangrove di Wonorejo, Surabaya

Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…

16 jam ago

BRI Manajemen Investasi Sabet Dua Penghargaan Best Asset Manager dari Alpha Southeast Asia 2025

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…

16 jam ago

REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA

REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…

17 jam ago

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…

17 jam ago

This website uses cookies.