Categories: BISNIS

Dua Pekerja PT STP “Ketangkap Basah” di Proyek PGN

Diduga Lakukan Pekerjaan X-RAY Instalasi Pipa tanpa Prosedur  

 

BATAM – Dua pekerja PT STP didapati melakukan pekerjaan Non Destructive Test (NDT) X-RAY yang diduga tanpa prosedur di proyek instalasi pipa Perusahaan Gas Negara(PGN) yang berada disimpang lampu merah Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Minggu(3/4/2016) dini hari.

 

Pantauan AMOK Group sekitar 01.45 WIB, kedua pekerja PT STP itu sedang melakukan X-RAY dipinggir jalan umum, tepatnya 50 meter dari Pos Polisi Simpang Lubuk Baja tanpa dilengkapi prosedur seperti papan radiasi, breket (tali kuning radiasi), lampu tanda radiasi dan tanpa didampingi Petugas Proteksi Radiasi(PPR) yang bertugas sebagai safety dilapangan.

 

Kedua pekerja itu terlihat duduk santai dipinggir jalan umum sambil menunggu waktu kerja kamera radiasi berwarna kuning yang digunakan untuk menginspek weldingan pipa.

 

Salah satu dari pekerja menggunakan baju berwarna biru bertulisan PT STP dan satunya lagi menggunakan kaos berwarna hitam.

 

Ketika ditanya mengenai kelengkapan prosedur kerja X-RAY dan siapa yang bertanggungjawab, kedua pekerja ini enggan menjawab dan mengaku hanya sebagai pekerja saja.

 

Ditanya mengenai tidak adanya petugas PPR dilapangan, mereka menganjurkan AMOK Group untuk konfirmasi langsung ke kantor PT STP yang beralamat disalah satu perumahan mewah dibilangan Batam Center.

 

“Kami hanya pekerja saja Bang. Sebentar ya Bang, kami hubungi koordinator kami dulu,” ujar pekerja berinisial N.

 

Tidak lama kemudian, salah satu karyawan berinisial A datang kelokasi kejadian dan mengaku sebagai koordinator. Dia mengakui bahwa Petugas Proteksi Radiasi(PPR) tidak ada dilokasi dan kedua orang pekerja itu tidak memasang alat-alat tanda kerja radiasi. Menurutnya hal itu dilakukan karena waktu jam kerja sudah larut malam dan aktivitas warga sudah sepi.

 

“Ini seharusnya tanggung jawab dari PT PN(kontraktor PGN). Kita sudah minta mereka harus ada dilokasi apabila kita ada pekerjaan X-Ray,” ujarnya.

 

Dia menyarankan AMOK Group untuk menanyakan langsung ke PT PN, karena PT STP hanyalah kontraktor yang mengerjakan X-Ray pada persambungan weldingan pipa yang dikerjakan welder.

 

“Langsung aja ke PT PN pak, yang pasti kita sudah bekerja diatas pukul 00.00 WIB. Dan situasi dilokasi juga sudah sepi dari aktivitas masyarakat,” ucapnya.

 

Dikatakannya untuk setiap melakukan pekerjaan X-Ray seharusnya pihak PT PN melakukan pendampingan dengan mengutus petugas safety dilokasi.

 

“Ini tanggungjawab mereka, Kenapa kami dibiarkan bekerja sendiri?,” pungkasnya.

 

Saat berita ini diunggah, pimpinan PT STP dan PT PN selaku kontraktor PGN belum berhasil dikonfirmasi.

 

(red/tim)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

4 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

5 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

6 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

13 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

13 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

13 jam ago

This website uses cookies.