JAKARTA – Dua Wanita Yazidi yang melarikan diri dari perbudakan militan ISIS di Irak telah memenangkang penghargaan Hak Asasi Manusia top Eropa, Piagam Sakharov.
Nadia Murad Basee dan Lamiya Aji Bashar termasuk di antara ribuan perempuan Yazidi yang diculik oleh militan ISIS dan dipaksa menjadi budak seks pada tahun 2014.
Tapi keduanya selamat dan sekarang mengkampanyekan masyarakat Yazidi.
Piagam penghargaan ini diberikan setiap tahun untuk mengenang Andrei Sakharov, seorang ilmuwan Soviet dan pembangkang.
Kedua wanita dinominasikan oleh kelompok Alde liberal di Parlemen Eropa. Pemimpin kelompok Guy Verhofstadt menggambarkan mereka sebagai wanita inspiratif dan pemberani.
“Mereka berdua merupakan sosok wanita inspiratif yang telah menunjukkan keberanian yang luar biasa dan kemanusiaan dalam menghadapi kebrutalan tercela,” kata dia.
Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz mengatakan hal itu merupakan keputusan yang sangat simbolik dan signifikan untuk mendukung dua korban tersebut yang datang ke Eropa sebagai pengungsi.
BBC
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.