Categories: DUNIA

Dua WNI Tewas akibat Banjir di Malaysia

KUALA LUMPUR – swarakepri.com : Dua warga negara Indonesia yakni Kesmat(46) dan Jarwati(17) turut menjadi korban tewas dari tiga orang korban tewas yang telah diidentifikasi pada musibah banjir yang melanda kawasan pemukiman Dataran Tinggi Cameron, Malaysia,Rabu(23/10/2013).

Selain korban menelan korban tewas, banjir bandang tersebut juga menghancurkan sekitar 80 rumah penduduk yang berada di sekitar sungai.

Kepala Polisi Distrik setempat, Zahari Busu mengatakan pihak berwenang telah menemukan mayat seorang wanita Indonesia dan seorang pria Bangladesh yang tenggelam saat Sungai Bertam di Dataran Tinggi Cameron meluap. Air sungai terpaksa dilepaskan dari bendungan setelah hujan lebat agar bendungan tidak jebol. Sekitar 100 kendaraan juga rusak parah dalam insiden itu.

“Pintu bendungan air dibuka karena ada terlalu banyak air. Sungai tidak bisa menampungnya,” kata Zahari.

Dataran Tinggi Cameron adalah daerah perkebunan teh dan tempat peristirahatan peninggalan kolonial Inggris yang populer di kalangan turis. Cameron dikenal dengan suasana berkabut, cuaca hujan dan lereng bukit yang curam. Banyak warga asing dari Bangladesh, Indonesia, Nepal dan negara-negara lainnya bekerja di perkebunan teh, sayuran, dan perkebunan buah.

Tanah longsor di kawasan yang terletak sekitar 300 kilometer sebelah utara Kuala Lumpur ini juga kerap terjadi. Tanah longsor di sebuah desa yang ditempati masyarakat adat di dataran Tinggi Cameron pernah menewaskan tujuh pada tahun 2011 .

Pada saat kejadian, air bah menyembur ke rumah-rumah penduduk yang dibangun di sekitar sungai dan saluran irigasi sekitar Bendungan Sultan Abu Bakar. Air yang meluap terpaksa dibebaskan dari bendungan setelah mencapai tingkat yang berbahaya. Zahari menambahkan seorang pria berusia 51 tahun, warga Malaysia Tam Tuck Choi meninggal karena serangan jantung dalam perjalanan ke rumah sakit di Tanah Rata. Para pekerja asing telah diidentifikasi tewas adalah warga Bangladesh Md Jahangir Alam (30), warga Indonesia Kesmat (46), dan Jarwati (17).

“Pelepasan air di bendungan itu dilakukan di tengah malam, lalu disusul pada pukul 1.00 dan pelepasan ketiga pada pukul 2:45 sehingga menyebabkan air meluap di Sungai Bertam,” katanya .

Menurut Zahari 20 keluarga di daerah tersebut dievakuasi ke balai masyarakat Ringlet. Sebuah operasi penyelamatan dan pencarian dilakukan pada pukul 07:30, dengan mengerahkan 243 personel dalam operasi tersebut.(red/SP)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pembangunan Proyek Ekosistem Industri Baterai EV Bisa Dukung Transisi Energi

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…

17 menit ago

Pemesanan Tiket Kereta Api Bisa Dilakukan Lebih Dekat dengan Jadwal Keberangkatan

Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…

6 jam ago

Bangun Benteng Hijau, PT Hino Finance Indonesia Tanam Ribuan Mangrove di Wonorejo, Surabaya

Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…

9 jam ago

BRI Manajemen Investasi Sabet Dua Penghargaan Best Asset Manager dari Alpha Southeast Asia 2025

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…

10 jam ago

REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA

REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…

10 jam ago

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…

10 jam ago

This website uses cookies.