FILE - Piala Dunia U20 ditampilkan di Lodz, Polandia, 15 Juni 2019. Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan Indonesia belum siap menjadi tuan rumah turnamen dunia yang dijadwalkan dimulai 20 Mei mendatang. (AP/Sergei Grits, File)
FIFA, Rabu (29/3) memutuskan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 U-20 yang sedianya dilangsungkan pertengahan tahun ini.
Lewat situsnya, FIFA mengatakan menyusul pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua PSSI Erick Thohir, “karena kondisi-kondisi saat ini maka FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 U-20.”
FIFA menggarisbawahi “tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, sementara tanggal pelaksanaan turnamen saat ini tidak berubah.”
Ditambahkan, “potensi sanksi terhadap PSSI akan diputuskan pada tahap selanjutnya.”
FIFA menegaskan bahwa terlepas dari keputusan itu, pihaknya “tetap berkomitmen membantu PSSI secara aktif, untuk bekerjasama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Joko Widodo, mentransformasi sepak bola Indonesia pasca tragedi yang terjadi pada Oktober 2022. Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberi bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI.”
Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Ketua PSSI untuk membahas hal ini lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat ini.
Erick Thohir : Saya Sudah Berjuang Maksimal
Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dalam pernyataan tertulis yang diperoleh VOA, mengatakan sudah berjuang semaksimal mungkin agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tetap dilangsungkan di Indonesia.
Presiden FIFA Gianni Infantino (tengah), diapit Menpora Zainuddin Amali (kanan), dan Menteri BUMN dan ketua PSSI Erick Thohir, saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 18 Oktober 2022. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
“Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu,” ujarnya.
Namun Indonesia, sebagai salah satu anggota FIFA, harus tunduk pada kewenangan dan keputusan apapun yang disampaikan FIFA; termasuk pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah kompetisi bergengsi itu.
“Indonesia adalah salah satu anggota FIFA, sehingga untuk urusan sepakbola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk,” lanjut Erick.
Lebih jauh Erick Thohir meminta agar semua pihak mengambil hikmah dari peristiwa ini.
“Kita harus tegar. Saya minta semua pecinta sepakbola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini. Sebab saya berpendirian, karena itu, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk melakukan transformasi sepak bola, menuju sepak bola bersih dan berprestasi,” ujarnya./VOA
RIAU - Sidang gugatan dan klaim PTPN IV regional III sebesar Rp140 Miliar terhadap Koperasi…
LINGGA – Dari langkah kecil yang dilakukan dengan tulus, sebuah gerakan sosial bernama Jumat Pagi…
RIAU - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Siak Hulu H. Azmi Tamin Aminullah resmi…
BATAM - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri, Kombes Silvestre Simamora mengatakan kerugian negara…
KEPRI - PT. Rancang Bangun Mandiri (PT. RBM) resmi menjadi kontraktor pelaksana pembangunan Gedung Fakultas…
Jakarta, Maret 2025. PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan…
This website uses cookies.