Categories: BISNIS

Hari Kanker Paru Sedunia: LindungiHutan Tegaskan Pentingnya Tutupan Hijau untuk Udara Bersih dan Kesehatan Paru

Dalam peringatan Hari Kanker Paru Sedunia, LindungiHutan menyoroti krisis polusi udara di kota-kota besar Indonesia dan kaitannya dengan hilangnya tutupan hijau akibat deforestasi dan alih fungsi lahan. Polusi udara telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit paru, termasuk kanker paru-paru, yang menjadi penyebab kematian nomor satu di antara jenis kanker lainnya di dunia.

Laporan IQAir pernah menempatkan Jakarta sebagai kota paling berpolusi di dunia dalam kategori kota besar berdasarkan data real-time. Salah satunya terjadi pada 2 Juni 2023, ketika Jakarta mencatat AQI 159, menempatkannya di peringkat #1 kota dengan polusi udara tertinggi secara global menurut IQAir. Kota-kota industri seperti Cilegon, Semarang, dan Bekasi juga mencatatkan angka polusi tinggi, yang diperparah oleh minimnya ruang terbuka hijau dan terus menyusutnya kawasan hutan di sekitar wilayah penyangga.

“Penurunan kualitas udara bukan sekadar isu lingkungan. Ini soal kesehatan manusia, dan pada tingkat paling fatal, soal hidup dan mati. Hutan dan pohon di sekitar kita berfungsi sebagai paru-paru Bumi. Ketika pohon-pohon ditebang dan hutan digunduli, kemampuan alam menyaring udara tercemar juga ikut menghilang,” ungkap Ben, CEO LindungiHutan.

Dalam programnya di berbagai wilayah, LindungiHutan mencatat bahwa banyak kawasan yang dulunya merupakan ruang hijau kini telah beralih fungsi menjadi kawasan industri maupun permukiman. Kondisi ini tidak hanya mengancam keberlanjutan ekosistem, tetapi juga memperburuk kualitas udara di sekitarnya.

Salah satu contoh konkret terjadi di beberapa titik penanaman di kawasan pesisir Semarang. Sejak 2018, LindungiHutan menjalankan proyek penghijauan di daerah tersebut, yang bertujuan tidak hanya untuk menahan abrasi pantai, tetapi juga membantu mereduksi debu industri dan memperbaiki kualitas udara yang tercemar aktivitas pelabuhan dan pabrik. Sayangnya, upaya ini sempat menghadapi tantangan serius ketika pembangunan proyek jalan tol melintasi sebagian area penanaman, terutama seperti di Trimulyo, sebuah ironi di tengah krisis iklim dan polusi udara yang semakin nyata.

“Upaya konservasi sering dianggap hanya soal menjaga alam. Padahal, ini juga langkah preventif melawan penyakit mematikan seperti kanker paru. Pohon menyerap polutan seperti nitrogen dioksida dan partikel halus (PM2.5), yang diketahui dapat merusak sistem pernapasan,” tambahnya.

LindungiHutan mengajak masyarakat luas untuk tidak memandang remeh ancaman polusi udara terhadap kesehatan. Dukungan terhadap program penanaman pohon, terutama di wilayah dengan tingkat polusi tinggi, menjadi langkah konkret yang bisa dilakukan siapa saja. Selain itu, penyebaran edukasi tentang pentingnya hutan bagi kualitas udara dan kesehatan paru-paru perlu digalakkan, agar semakin banyak pihak menyadari bahwa menyelamatkan hutan berarti menyelamatkan kehidupan manusia. Kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah, swasta, dan komunitas, juga menjadi kunci dalam memperluas ruang terbuka hijau dan memulihkan fungsi ekologis kawasan yang telah rusak.

Di tengah meningkatnya angka penderita kanker paru dan memburuknya kualitas udara di berbagai kota Indonesia, menjaga hutan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. LindungiHutan menegaskan bahwa upaya pelestarian lingkungan tidak dapat dipisahkan dari perjuangan menjaga kesehatan publik. Karena ketika pohon terakhir ditebang dan udara bersih tak lagi tersedia, yang tersisa hanyalah krisis, bukan hanya lingkungan, tetapi juga kemanusiaan.

Tentang LindungiHutan
LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 1 juta pohon telah ditanam bersama lebih dari 600+ brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 30+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti Corporatree, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Pondra - SWARAKEPRI

Recent Posts

Oktober Penuh Kejutan: Promo dan Hadiah Menarik dari EVOS Top Up!

Bulan Oktober ini penuh kejutan dari EVOS Top Up! Buat kamu para gamers dan EVOS…

2 jam ago

BRI Dorong Literasi Keuangan Aparatur Negara Lewat Sosialisasi di Bea Cukai

Bank Rakyat Indonesia (BRI) melaksanakan kegiatan sosialisasi layanan prima, investasi, dan pinjaman karyawan Briguna di…

4 jam ago

Mengapa Kamu Harus Meminjam di Platform Pinjaman Legal

Akses terhadap layanan keuangan semakin mudah. Hanya dengan beberapa kali klik di ponsel, siapa pun…

5 jam ago

Industri Kripto Sumbang Rp70 Triliun bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kajian terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB…

5 jam ago

DoctorTool, Arummi, dan BNI Agen46 Dukung Bidan Mandiri di Karawang lewat Seminar Digitalisasi, Nutrisi, dan Peluang Kemitraan

PT Medifa Infoyasa Suryantara (DoctorTool), startup teknologi kesehatan yang menyediakan sistem manajemen klinik elektronik dan…

5 jam ago

Sinergi Industri Baja Nasional untuk Kedaulatan Maritim Indonesia

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk /Krakatau Steel Group menerima kunjungan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan…

6 jam ago

This website uses cookies.