TANJUNGPINANG – Libur akhir tahun dan libur sekolah dimanfaatkan masyarakat Tanjungpinang maupun dari luar kota untuk mengunjungi ikon bersejarah yang ada di Kota Tanjungpinang, yakni Pulau Penyengat.
Hal tersebut terlihat saat Swarakepri.com memantau aktifitas pelabuhan penyeberangan menuju Pulau Penyengat, atau yang kerap dibilang Pelantar Kuning, Sabtu (4/1/2020) pagi.
Ali, yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual tiket pompong menuju pulau Penyengat itu mengakui, pada hari libur, masyarakat berbondong-bondong untuk mengunjungi pulau Penyengat.
“Saye rase cukup ramai lah ye, disebabkan mungkin anak sekolah pade libur, lagipun tak hanye masyarakat di sini aje yang mengunjungi, dari luar negeri pon ade, ape lagi pade saat libur tahun baru kemarin, itu sampai nak 1000an yang ngantri dekat sini,” ujarnya dengan logat khas Melayu itu.
Pemuda asli pulau Penyengat itu melanjutkan, di pelantar kuning sudah 15 pompong yang stay menunggu pengunjung, bahkan di pelabuhan pulau Penyengat juga turut menyiapkan 15 pompong yang stay di sana guna membawa pengunjung balik ke pelantar kuning.
“Kite di sini sediakan lah 15 pompong, mereka para kapten pompong stay di sini, di pelabuhan sane pon ade juge yang stay sebanyak 15 pompong, dengan begitu dapat menampung para pengunjung untuk kesane, balek ke pelantar puning pon bise,” tutur Ali.
Sementara itu, Riftah, masyarakat yang ingin mengunjungi pulau penyengat menuturkan, meskipun warga Kota Tanjungpinang, ia cukup sering ke ikon wisata itu. Dirinya mengakui di Pulau tersebut banyak tempat-tempat sejarah masa lampau sehingga ketika berada di sana bagaikan melewati lorong mesin waktu.
“Pulau Penyengat, saya hampir setiap liburan ke sana, banyak tempat-tempat yang harus dikunjungi, di sana juga kita bisa belajar sejarah, karena di sana tempat yang banyak sejarahnya, seperti Masjid Sultan Riau yang terbuat dari putih telur dan kapur,” ungkap gadis manis yang masih duduk di bangku SMA itu.
Dirinya menuturkan, bahwa dia tidak hanya sering bepergian sama keluarganya sendiri untuk mengunjungin Pulau Penyengat, namun dia kerap juga membawa keluarganya yang dari luar daerah untuk mengunjungi Pulau itu, karena mereka harus tau betapa indahnya Pulau Penyengat.
“Saya juga sering tu menemani keluarga saya yang datang ke Tanjungpinang dari daerah lain, mereka juga tertarik dengan salah satu ikon wisata Tanjungpinng yaitu Pulau Penyengat. Orang Tanjungpinang cakap, yang datang ke Tanjungpinang ni belum sah (dianggap tidak pernah datang) jika tidak ke Pulau Penyengat,” pungkasnya sembari menaiki pompong untuk menyeberang.
(Ism)
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.