Categories: DUNIAVoice Of America

IMF: Perpecahan Geopolitik Bisa Pangkas PDB Global sebesar 2%

WASHINGTON, DC — Meningkatnya perpecahan geopolitik di seluruh dunia, termasuk perang dagang AS-China dan invasi Rusia ke Ukraina, dalam jangka panjang bisa memangkas produksi global sebesar dua persen, kata Dana Moneter Internasional (IMF), Rabu (5/4).

Penelitian IMF menemukan bahwa meningkatnya ketegangan geopolitik menyebabkan realokasi investasi asing langsung (foreign direct investment atau FDI) menjauh dari negara-negara yang sebenarnya secara geografis dekat dan beralih ke negara-negara yang dekat secara geopolitik, seperti Amerika dan Eropa.

Realokasi FDI ini berpotensi menyebabkan kerugian serius pada ekonomi pasar berkembang, kata IMF, karena negara berkembang bergantung pada arus masuk investasi dari negara-negara yang letaknya lebih jauh secara geopolitik.

“Secara umum, dunia yang terpecah cenderung menjadi dunia yang lebih miskin,” tulis pejabat IMF dalam postingan blog yang diterbitkan Rabu yang menyertai penelitian itu.

Para pembuat kebijakan “harus dengan hati-hati menyeimbangkan motivasi strategis di balik pengalihan operasi bisnis ke negara asal atau ke negara sahabat untuk menghindari biaya ekonomi pada negaranya sendiri dan dampaknya pada negara-negara lain,” tulis pejabat IMF.  Organisasi itu menambahkan bahwa “penting” untuk mencoba dan mendorong integrasi global yang lebih besar.

IMF, Rabu juga menerbitkan hasil penelitian yang menguraikan dampak perpecahan geopolitik terhadap sektor perbankan, menyoroti kerugian yang harus ditanggung Rusia dan sekutunya dari invasi terhadap Ukraina tahun 2022.

“Perbankan lintas batas dan aliran portofolio utang ke Rusia dan sekutunya (negara-negara yang menolak mosi di PBB pada Maret 2022 untuk mengutuk perang Rusia di Ukraina) telah berbalik tajam, dengan alokasi turun sekitar 20 hingga 60 persen dibandingkan tingkat masing-masing sebelum perang,” tulis pejabat IMF dalam sebuah postingan blog.

Laporan tersebut menemukan meningkatnya ketegangan antara negara-negara penerima investasi dan yang berinvestasi seperti Amerika dan China telah mengurangi keseluruhan alokasi investasi portfolio dan klaim bank lintas batas bilateral sekitar 15 persen./VOA

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

8 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

21 jam ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.