Categories: DPRD BATAM

Industri Tutup, DPRD Minta Pemerintah Segera Kaji

BATAM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam angkat bicara soal tutupnya dua perusahaan elektronik di Batam yang mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal bagi ribuan pekerja di Batam.

Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto, menjelaskan bahwa pihak DPRD akan memanggil instansi pemerintah terkait guna mendapat penjelasan atas tutupnya perusahaan-perusahaan tersebut.

“Kami akan undang BP Batam dan semua instansi terkait untuk menjelaskan apa yang menjadi permasalahan dan persoalan sehingga dua perusahaan tersebut tutup,” terang pria yang biasa disapa Cak Nur itu, Kamis (22/8/2019).

Tutupnya perusahaan tersebut menambah daftar panjang perusahaan-perusahaan di Kota Batam yang gulung tikar. Sudah barang tentu dampak dari penutupan dua perusahaan elektronik ini menjadi PR penting bagi pemangku kebijakan alias Pemerintah Kota dan juga Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Pasalnya jumlah pekerja yang menjadi korban penutupan industri dan mengalami PHK massal cukup mencengangkan. Dari data yang dihimpun wartawan Swarakepri.com, ada sebanyak 2.505 orang karyawan terpaksa kehilangan pekerjaan lantaran tutupnya kedua industri tersebut. Hal ini tentu harus menjadi perhatian serius bagi para pemangku kebijakan.

Saat ditanya penyebab tutupnya perusahaan, Cak Nur menampik jika penutupan kedua pabrik elektronik di Batam dipicu oleh aksi unjuk rasa oleh organisasi serikat pekerja.

“Saya pikir itu hanya masalah sudut pandang dan ini ada sebab akibatnya. Tentu secara teknis pandangan orang bermacam-macam,” ujar Dewan dari Fraksi PDI P tersebut.

Ia menegaskan bahwa penutupan industri-industri secepatnya perlu disikapi dan dikaji secara komprehensif oleh pemerintah guna menemukan akar permasalahannya.

“Pemerintah harus menyikapi dan mengkaji apa yang menjadi permasalahan serta penyebabnya,” pintanya.

Untuk itu, ia akan meminta Komisi IV untuk memanggil BP Batam dan semua Instansi terkait guna menjelaskan apa yang menjadi permasalahan dan persoalan sehingga dua perusahaan tersebut tutup.

 

 

Penulis: Jacob
Editor: Abidin

Sholihul Abidin - SWARAKEPRI

Share
Published by
Sholihul Abidin - SWARAKEPRI
Tags: featured

Recent Posts

BTC Berpeluang 50% Tembus US$140K Bulan Ini, Model Historis Beri Clue

Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…

7 jam ago

Tokocrypto Resmi Perdagangkan Token ASTER yang Naik Hampir 10.000%

Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…

8 jam ago

Nikmati Kemudahan Layanan Weekend Banking di BRI KCP Pasar Tanah Abang

BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…

9 jam ago

BRI Finance Jaga Optimisme Pembiayaan Alat Berat Hingga Akhir Tahun

Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…

11 jam ago

Perkuat Sinergi, BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Laga Persahabatan Mini Soccer Bersama Kementerian PKP

Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…

11 jam ago

Harga Emas (XAUUSD) Stabil di Atas Level $4.000 Ditopang Kekhawatiran Shutdown AS

Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…

1 hari ago

This website uses cookies.