BATAM – Amat Tantoso, pemilik hotel kuning Penuin, Lubuk Baja, Batam mengaku terpaksa melaporkan 2 oknum wartawan berinisial PN dan SG ke pihak Kepolisian.
“Saya terpaksa melakukan ini karena saya sudah sangat marah pada waktu itu, makanya terpaksa saya lapor polisi,” kata Amat saat menggelar konprensi pers di Sari Jaya Hotel, Nagoya Jumat (9/12/2016) sore.
Dia menjelaskan alasannya untuk melaporkan PN dan SG karena sudah sangat marah lantaran bertubi-tubi disorot.
“Maaf ini hati yang bicara, pada saat saya tertekan, ekonomi lagi susah, datang lagi berbagai sorotan dari media, katanya hotel saya bermasalah, sekali lagi saya katakan saya terpaksa melakukan ini,” jelasnya.
Meski demikian, Amat Tantoso mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak ada dendam dengan kedua oknum tersebut.
“Jujur saat ini saya sudah tidak dendam dengan mereka, tapi semua sudah terlanjur,” lanjutnya.
Dia juga mengaku tidak keberatan jika ada upaya untuk mengeluarkan PN dan SG dari kantor Polisi. “Jika memang kawan-kawan ingin membantu mereka berdua, saya dukung,” ujar Tantoso.
Seperti diketahui Tim Saber Pungli Polda Kepri yang dipimpin Kasubdit 4 AKBP Ucok Silalahi mengamankan dua orang oknum wartawan berinisial PN dan SG di Batam, Senin (5/12/2016) lalu. Dua orang oknum wartawan tersebut diamankan Polisi karena diduga melakukan pemerasan.
Roni Rumahorbo
Dibawah kepemimpinan Danny R. Sultoni sebagai Direktur Penyelenggara dan Dr. M. Munawaroh, MM selaku Ketua…
Artikel "Designing Spaces for Effective Group Brainstorming" oleh Melvin Halpito, Managing Director MLV Teknologi, membahas…
Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…
Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…
Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…
This website uses cookies.