BATAM – Masih tingginya berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak di Batam mendorong Jaringan Peduli Migran, Perlindungan Perempuan dan Anak (Safe Migran) Kota Batam melaksanakan 18 hari kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Gerakan ini dipelopori oleh 9 lembaga, yaitu Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Batam, Yayasan Embun Pelangi, Rumah Faye, Yayasan Dunia Viva Wanita, Yayasan Gerhana, Yayasan Lintas Nusa, LIBAK dan Gembala Baik. Kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak dilaksanakan mulai 25 November 2019 hingga 12 Desember 2019 mendatang.
“Kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak sudah rutin tiga tahun terakhir dan tahun ini kami akan turun selama 18 hari, dua hari lebih banyak dari gerakan secara nasional yang hanya 16 hari kampanye,” ungkap Ketua KKPPMP Romo Pascal kepada awak media di Kedai Roas, Senin (25/11/2019) siang.
Dengan didampingi koordinator 8 lembaga Safe Migran, Romo Pascal mengungkapkan, kampanye dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di sekolah untuk memberikan pemahaman mengenai bentuk-bentuk kekerasan. Selain itu juga dilakukan dengan membagikan bunga kepada pengendara di berbagai persimpangan jalan. Kampanye terakhir ditutup pada 12 Desember mendatang dengan evaluasi bersama membahas tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Batam.
Martje dari Dunia Viva Wanita, mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah menggugah kesadaran publik untuk bersama mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Selain itu juga memberikan pendidikan publik akan ancaman kekerasan yang masih menghantui perempuan dan anak.
“Kampanye ini untuk menggugah kesadaran bersama mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, kita akan melakukan evaluasi secara bersama tingkat kekerasan yang terjadi di Batam,” ujar Martje sebagai Ketua Pelaksana Kampanye.
Sementara Irwan dari Yayasan Embun Pelangi, menambahkan salah satu tujuan bersama gerakan ini adalah mengajak semua pihak untuk turut serta dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Apalagi menurutnya hampir tiap hari terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan ke polisi.
“Tujuan besarnya adalah memutus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak,” pungkas Irwan.
(Shafix)
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.