Categories: BISNIS

Ini Biang Kerok Rumitnya Berbisnis di Indonesia

JAKARTA-Indonesia berada di ranking pertama untuk indeks kompleksitas bisnis untuk periode 2020. Laporan dari lembaga riset TMF Group yang bertajuk Global Business Complexity Index Rankings 2020 menyebutkan Indonesia bertengger di posisi pertama dan mengalahkan Brasil, Argentina, Bolivia, Yunani, China, Nicaragua, Colombia, Malaysia dan Ekuador.

Indeks tersebut menilai kompleksitas bisnis 77 negara di dunia. Hal ini artinya kemudahan berusaha di Indonesia paling sulit jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Selain itu TMF menilai undang-undang Ketenagakerjaan di Indonesia membuat perusahaan kesulitan jika ingin mengambil tindakan tegas untuk pegawai yang berkinerja buruk. Kemudian daftar negatif investasi yang saat ini membatasi persentase kepemilikan asing di industri dinilai menjadi salah satu masalah utama yang menghambat bisnis di Indonesia.

“Peraturan ini dianggap kuno oleh investor asing dan tetap menjadi penghalang utama investasi di Indonesia,” tulis laporan tersebut dikutip Jumat (16/10/2020).

Tim TMF Group Indonesia Alvin Christian mengungkapkan presiden Indonesia ingin meningkatkan investasi asing. Indonesia saat ini merupakan tempat yang menarik dan menguntungkan untuk pasar.

“Dengan kemudahan berbisnis ini akan menjadi lebih menarik,” tutur Alvin.

Mengutip laporan Global Business Complexity Index Rankings 2020, penyebabnya adalah karena Indonesia memiliki undang-undang yang ketinggalan zaman. Misalnya undang-undang ketenagakerjaan yang saat ini melindungi tenaga kerja dari eksploitasi.

Selain itu TMF juga menyebut aturan hukum di Indonesia membuat biaya PHK untuk pekerja yang berkinerja buruk sangat mahal. Apalagi informasi PHK untuk pekerja di Indonesia memakan waktu yang lama yakni sekitar 25 minggu.

Para investor menilai hal ini menyulitkan mereka untuk bertindak kepada pegawai yang memiliki kinerja buruk. Laporan TMF juga menyebut yang menjadi penghambat bisnis di Indonesia adalah daftar negatif investasi (DNI) Lewat DNI pemerintah membatasi persentase kepemilikan asing di sektor industri.

Selain itu juga ada negara yang paling mudah dalam urusan berbisnis seperti Amerika Serikat (AS), Jamaica, Denmark, British Virgin Island, Belanda, El Salvador, dan Irlandia.

TMF menyebutkan GBCI 2020 ini memang menggambarkan kompleksitas berbisnis di dunia. Selain itu indeks ini juga untuk mengeksplorasi kesuksesan hingga tantangan dalam berinvestasi di luar negeri.

Pemerintah di negara tujuan juga berupaya terbuka dengan investor asing agar roda perekonomian bergerak. Kadang pemerintah juga memberikan insentif untuk para calon investor. Selain itu juga dibutuhkan lingkungan yang bersahabat dengan investasi asing.

Sumber: Detik.com

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

10 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

23 jam ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.