BATAM – Ketua LSM Badan Pemantau Kebijakan Pendapatan dan Pembangunan Daerah(BPKPPD) Kepri Edi Susilo angkat bicara soal polemik lahan antara warga dengan tim terpadu di Baloi Kolam, Batam, Kepulauan Riau.
Edi berharap warga Baloi Kolam lebih faham dan cerdas dalam menyikapai permasalahan lahan yang ada.
“Kami minta masyarakat lebif faham, jangan mau di politisasi oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan di Baloi Kolam,” kata Edi kepada Swarakepri.com, Senin(26/9/2016) malam.
Menurut Edi, lahan di Baloi Kolam sudah dialokasikan kepada beberapa pengusaha, salah satunya kepada PT Alfinky Multi Berkat seluas 9 Hektar.
“PT Alfinky memiliki Izin Prinsip(IP) atas lahan seluas 9 Hektar, dan sudah membayar UWTO selama 30 tahun,” jelasnya.
Kata dia, sebanyak 1250 Kepala Keluarga yang bermukim di atas lahan PT Alfinky Multi Berkat rencananya akan direlokasi ke Kampung Sambu Nongsa.
“Kami minta warga sama-sama berfikir dingin dan menyamakan persepsi, lahan itu adalah milik pengusaha dan akan segera dibangun,”jelasnya.
Terkait relokasi tersebut, Edi mengatakan bawha tim terpadu memberikan penawaran kepada warga berupa Kavling Siap Bangun(KSB) atau uang sebesar Rp 7 juta per Kepala Keluarga.
“Kepada tokoh masyarakat, kami minta juga untuk bisa mendinginkan situasi Batam agar tetap kondusif,” pungkasnya.
REDAKSI
Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…
Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…
Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…
BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…
BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…
BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…
This website uses cookies.