Categories: KRIMINAL

Ini Kronologi Dugaan Penyerobotan Lahan di Kelurahan Sadai

BATAM – PT Arnada Pratama Mandiri(APM) dan PT Pesona Bumi Barelang(PBB) mengungkapan adanya dugaan penyerobotan lahan milik perusahaan di Kelurahan Sadai, Bengkong, Batam.

“Diatas lahan kami telah berdiri banyak banyak bangunan liar yang tidak jelas kepemilikannya, dimana kami selaku pihak perusahaan tidak pernah memberikan izin atau persetujuan untuk menggarap atau mendirikan bangunan di lokasi tersebut,” ujar Direktur Utama PT APM Salim Saputra di Harbour Bay Batam, Jumat(18/10/2019).

Salim menjelaskan ada seseorang yang mengaku sebagai ahli waris Kampung Tua Seranggong berinisial NS.

“NS diduga melakukan tindakan ilegal dengan membuat dokumen palsu, seakan-akan dia adalah ahli waris yang mempunyai kuasa penuh atas bidang lahan yang dimiliki perusahaan, untuk kemudian diperjualbelikan kepada orang lain,” ujarnya.

Baca Juga  : Dua Perusahaan Beberkan Legalitas Lahan 4,8 Hektar di Kelurahan Sadai

Dikatakan bahwa NS diduga sudah mengajukan permohonan kepada Rumpun Khazanah Warisan Batam(RKWB) agar lokasi perusahaan diajukan menjadi Kampung Tua Seranggong.

“Permohonan tersebut tanpa didasari oleh dokumen yang lengkap dan valid keabsahannya,” tegasnya.

Menurut Salim, NS diduga menunjuk atau memberikan kuasa penuh kepada Tim 13 sebagai kuasa penataan kampung tua Seranggong Kota Batam. Tim 13 diketuai oleh IJ dengan sekretaris AU atau UP.

“Setiap terjadinya penjualan kavling dibuat perjanjian atau surat pernyataan pelepasan kavling kepada pembeli, dimana yang menandatangani dokumen tersebut adalah NS, IJ dan AU atau UP. Kemudian yang menandatangani kwitansi adalah pembayaran adalah NS dam AU atau UP,” jelasnya.

 

 

Kuasa Hukum PT APM, Tantimin SH menambahkan bahwa dugaan penyerobotan lahan milik perusahaan ini terungkap setelah adanya laporan masyarakat yang membeli lahan kepada Tim 13 kepihak Kepolisian.

“Awalnya ada laporan dari masyarakat yang membeli lahan ke tim 13, setelah perusahaan mengetahui, perusahaan mendatangi mereka dan menjelaskan kepada pembeli bahwa mereka salah beli,” ujarnya.

Tantimin menjelaskan bahwa salah satu pembeli lahan dari Tim 13 berinisial JD membuat Laporan Polisi(LP) No. LP-B/955/X/2019 tanggal 2 Oktober 2019 di Polresta Barelang dengan terlapor AU atau UP.

“Laporannya terkait penggelapan dan penipuan. AU atau UP sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polresta Barelang,” ujarnya.

Selanjutnya kata Tantimin, pihak PT PBB juga membuat Laporan Polisi No.LP-B/915/IX/2019 pada tanggal 21 September 2019 di Polresta Barelang dengan terlapor NS.

“Dari perusahaan sendiri kita melaporkan NS terkait dugaan penyerobotan lahan, karena dia sudah mengklaim punya tanah ahli waris dan menjual kepada masyarakat,”jelasnya.

“NS sudah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melanggar pasal 385 KUHP. Sekarang sudah proses penyidikan, mungkin sebentar lagi akan dilimpahkan ke pengadilan,”kata Tantimin.

Tantimin menegaskan bahwa lokasi lahan seluas 48.662 M2 milik PT APM dan PT PBB bukan Kampung Tua, karena pengurugan tanah hingga berbentuk daratan dan dihuni baru terjadi mulai tahun 2016.

“Itu bukan kampung tua, karena aktivitas baru ada di tahun 2016. Sebelum 2016 belum ada(aktivitas) sama sekali karena masih rawa dan berair,”pungkasnya.

 

 

Penulis : Shafix

Editor   : Rudiarjo Pangaribuan

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Sidang Gugatan PTPN IV, Ahli Sebut Klaim Rp140 Miliar Terhadap Masyarakat Tidak Berdasar

RIAU - Sidang gugatan dan klaim PTPN IV regional III sebesar Rp140 Miliar terhadap Koperasi…

6 jam ago

Di Balik Yayasan Jumat Pagi, Ada Sosok Ir. Novrizal dan Relawan yang Tak Pernah Lelah

LINGGA – Dari langkah kecil yang dilakukan dengan tulus, sebuah gerakan sosial bernama Jumat Pagi…

1 hari ago

Umumkan Idul Fitri 31 Maret 2025, Ketua MUI Siak Hulu Juga Sampaikan Hal Penting ini

RIAU - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Siak Hulu H. Azmi Tamin Aminullah resmi…

1 hari ago

Kerugian Negara Kasus Korupsi Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar Masih Dihitung

BATAM - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri, Kombes Silvestre Simamora mengatakan kerugian negara…

3 hari ago

PT. RBM Bangun Gedung Fakultas Kedokteran PTN Pertama di Kepri

KEPRI - PT. Rancang Bangun Mandiri (PT. RBM) resmi menjadi kontraktor pelaksana pembangunan Gedung Fakultas…

3 hari ago

WSBP Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 31,58% Sepanjang 2024

Jakarta, Maret 2025. PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan…

4 hari ago

This website uses cookies.