Categories: BISNIS

Ini Langkah BP Batam Tingkatkan Investasi

BATAM – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Hatanto Reksodipoetro menyampaikan beberapa langkah yang ditempuh untuk meningkatkan investasi di Batam.

“Persoalan investasi, kalau investornya mau masuk kawasan industri tidak masalah, tetapi kalau tidak bisa masuk kawasan industri, misalnya di kawasan pantai, kita harus cari tanah diluar kawasan itu,” ujar Hatanto kepada wartawan, Selasa(4/7) di Batam.

Ia mengungkapkan bahwa sejak setahun lalu, pihaknya sudah mempermasalahkan soal tanah di Batam.

“Sekarang kami tidak punya(tanah,red), jadi kalau ditanya bagaimana caranya supaya investasi meningkat, yang fundamental yang harus diselesaikan adalah soal tanah,” terangnya.

Kata Hatanto, meskipun berjalan pelan karena harus berhati-hati, BP Batam akan terus menjalankan penyelesaian soal tanah tersebut.

“Ini kita jalankan terus, yang sudah tepat waktunya, yang sudah tepat prosesnya kita tarik. Saya juga harus berhati-hati, saya tidak mau tarik begitu saja dan jadi masalah,” ucapnya.

Selain soal tanah, Hatanto mengatakan, BP Batam juga berupaya menarik investor ke daerah kawasan dengan memberikan insentif berupa kemudahan perizinan, kemudian mulai fokus terhadap produksi yang terarah karena tanah yang langka.

“Kita harus memanfaatkan tanah yang ada itu agar benar-benar memberikan nilai tambah yang paling tinggi,” ucapnya.

Hatanto menjelaskan bahwa nilai tambah yang tinggi itu adalah industri teknologi tinggi, termasuk di dalamnya industri-industri IT.

“Disamping nilainya tinggi juga memberikan nilai tambah lapangan kerja yang tinggi. Bukan jumlahnya ya, tapi value daripada orang-orang yang bekerja disitu,” jelasnya.

Langkah lainnya kata Hatanto adalah membangun kembali industri shipyard atau galangan kapal.

“Shipyard itu banyak sekali, ratusan hektar itu, tapi tidak jalan. Kenapa tidak jalan? karena sebagian besar shipyard itu teknologi rendah,” jelasnya.

Menurutnya, industri shipyard di Batam rata-rata menggantungkan diri kepada pasar dari tambang-tambang, seperti tambang minyak dan batubara.

“Begitu tambang itu jatuh, pesanan tongkang berkurang,” ucapnya.

Hatanto berharap pengusaha shipyard melihat potensi yang lebih tinggi lagi dengan mencari investor yang bisa bekerjasama membawa teknologi tinggi.

“(Teknologi tinggi) tidak hanya bikin tongkang, tapi bisa bikin kapal seperti PAL,” pungkasnya.

 

 

Penulis : RD_Joe

Editor   : Rudiarjo Pangaribuan

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

11 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

24 jam ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.