Menurut laporan tersebut, konflik, penggusuran, bencana yang dipicu iklim, serta kompleksnya dampak pandemi Covid-19 telah menimbulkan lonjakan kebutuhan layanan pendidikan darurat dengan pendanaan yang mencapai US$2,9 miliar pada 2021, dibandingkan nilai pendanaan pada 2020 yang tercatat sebesar US$1,4 miliar.
Meski 2021 mengalami lonjakan kebutuhan bantuan pendidikan dengan nilai yang memecahkan rekor, yakni US$645 juta—kesenjangan pendanaan secara keseluruhan melonjak sebesar 17%, tepatnya dari 60% pada 2020 hingga menjadi 77% pada 2021.
Maka, ajang “High-Level Financing Conference” yang akan digelar ECW di Jenewa pada Februari 2023, serta program 222 Million Dreams, mengimbau pendonor dari kalangan pemerintah, sektor swasta, yayasan, dan individual dengan nilai aset tinggi agar mengubah komitmen menjadi aksi nyata lewat kontribusi pendanaan substantif untuk ECW.
“Kinerja positif ECW setelah beroperasi selama lima tahun pertama membuktikan, kami mampu membantu remaja perempuan dan laki-laki yang terdampak krisis dengan memberikan harapan, perlindungan, dan kesempatan untuk mengikuti pendidikan bermutu,” ujar Yasmine Sherif, Director, Education Cannot Wait./ECW
Page: 1 2
Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…
BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…
Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…
Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…
Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…
Dalam semangat kolaborasi dan kreativitas tanpa batas, JackOne Band yang beranggotakan dari Pekerja BRI Region…
This website uses cookies.