Unjuk Rasa Buruh dikawal ketat Kepolisian/rudi
“Investor Kabur karena kesalahan Pemerintah”
BATAM – swarakepri.com : Hengkangnya beberapa investor dari Batam dianggap kalangan buruh merupakan kesalahan Pemerintah Kota(Pemko) dan Badan Pengusahaan(BP) Batam.
“Yang mana investor yang lari? investor lari karena kesalahan pemerintah,” ujar aktivis buruh saat berorasi didepan kantor Wali Kota Batam, Selasa(1/9/2015) pagi.
Aktivis buruh dari SPMI Batam ini menegaskan bahwa alasan upah naik menjadi alasan investor kabur adalah tidak benar.
“Upah naik, pengusaha tidak akan kabur. Masalahnya ada di pemerintah yang tidak pernah transparan,” jelasnya.
Ia mengatakan investasi puluhan miliar yang disampaikan BP Batam hanya diatas kertas saja, karena fakta dilapangan belum pernah dirasakan pekerja. Pemerintah diminta agar transparan terkait investasi yang ada di kota Batam.
“Siapa yang salah? bagaimana kita bisa bersaing menghadapi MEA 2015, jika pemerintah tidak transparan?” ujarnya.
Ia berharap agar Pemerintah mendengarkan aspirasi buruh. “Apa yang sudah disiapkan kota Batam untuk menghadapi MEA? Bendera merah putih adalah bendera kita bersama, jangan kebiri kami dinegeri sendiri,” pintanya.
Ia menegaskan bahwa kalangan buruh akan terus berdemo di Batam untuk memperjuangkan kesejahteraannya.
“Sampai kapanpun kami akan berdemo untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh,” tegasnya. (red/rudi)
BATAM - Megamall Batam Centre menjadi saksi semaraknya Lomba Lagu Batamku & Lagu Daerah Nusantara…
Indonesia Logistics Leaders Forum 2025 yang merupakan rangkaian Alfi Convex 2025 mempertemukan pemimpin industri logistik…
BATAM - Pengurus Kamar Dagang dan Industri(Kadin) Provinsi Kepulauan Riau angkat bicara terkait polemik SK…
DoxaDigital bersama Hakka Indonesia dan EverIdea Interactive berkolaborasi dengan TikTok For Business Indonesia menyelenggarakan acara…
BATAM - Touzen alias Ajun dituntut 18 Tahun penjara dan denda Rp3 Miliar subsidair 3…
Mengoptimasi produk atau layanan Anda untuk pencarian di sosial media seperti Instagram, TikTok, dsb bisa…
This website uses cookies.