Categories: BATAMPEMKO BATAM

Kabupaten Simalungun Ingin Lakukan Kerjasama dengan Batam Perihal Pangan

BATAM – Pemerintah Kota (Pemko) Batam menerima kedatangan Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga dan rombongannya, Senin (17/1/2022). Kunjugan kerja tersebut dalam rangka misi dagang Bupati Simalungun beserta Pelaku Usaha Cabe dan Telur dengan Distributor Sembako Kota Batam.

Rombongan diterima Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Jefridin Hamid dan beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Batam di Ruang Rapat Lantai 5 Kantor Walikota Batam.

Radiapoh mengungkapkan bahwa Kabupaten Simalungun merupakan daerah dengan hasil pertanian yang berlimpah. Umumnya merupakan hasil pertanian holtikultura seperti tomat, cabai, jahe, bawang dan lainnya.

“Masyarakat Simalungun 70 persen adalah petani dan hasil pertanian holtikultura. Jadi banyak yang bisa disuplai ke Batam,” kata Radiapoh.

Untuk itu ia berharap, ke depan akan ada kerjasama yang terbangun antara Kota Batam dan Kabupaten Simalungun terkait pangan. Di samping perihal pangan, Radiapoh mengaku banyak belajar dari Batam yang kini pembangunannya sangat gencar.

“Saya pribadi ucapkan terimakasih kepada Pemko Batam yang bentuk kepribadian saya. Hampir 20 tahun ada di Kepri, tanpa (pengalaman) kota Batam saya tak bisa jadi bupati di Kabupaten Simalungun,” ujarnya.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyampaikan bahwa pembangunan Batam memang sangat gencar dilakukan. Seiring pembangunan tersebut, mobilitas manusia dipercaya akan semakin banyak ke Batam. Imbasnya, kebutuhan akan pangan juga akan banyak.

“Bandara dan pelabuhan kami bangun, sebetulnya ke depan butuh sembako banyak. Sekarang yang masuk ke Batam 6 jutaan, kalau nanti 15 jutaan akan banyak sekali,” katanya.

Rudi mengatakan, semakin banyak orang yang membutuhkan akan mempengaruhi harga. Dalam konteks ini, Rudi mengatakan harga tidak boleh tinggi sehingga memberatkan masyarakat.

“Pengusaha boleh saja untung, tapi tak boleh (harga bahan pangan) mencekik rakyat. Nah, ini kembali merujuk pada MoU,” ujarnya.

Rudi mengarahkan agar pembicaraan perihal tujuan kunker ini dapat dibicarakan lebih lanjut tingkat teknis, sebelum dilanjutkan pada fase kerja sama. Ia kembali mengingatkan perihal pengembangan Batam, seperti sektor pariwisata yang notabene mendatangkan banyak wisatawan.

“Batam prinsipnya bukan daerah untuk pertanian atau berkebun, tapi pangan ini sangat dibutuhkan,” pungkasnya./MC Pemko Batam

Redaksi

Recent Posts

Kolaborasi, Tantangan dan Etika dalam Peliputan Isu Lingkungan

Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…

1 jam ago

Lewat Kolaborasi dengan DATAYOO, Eratani Terapkan Precision Farming Berbasis Satelit

Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…

2 jam ago

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

8 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

9 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

14 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

15 jam ago

This website uses cookies.