Categories: PENDIDIKAN

Kemdikbud : Utamakan Bahasa Indonesia di Ruang Publik

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyerukan kepada masyarakat untuk mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan (BPP) Bahasa Dadang Sunendar mengajak pemerintah daerah agar dapat berperan lebih aktif dalam menertibkan penggunaan bahasa asing dan mengutamakan penggunaan bahasa negara sesuai dengan amanat UU No.24 /2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

“Pengutamaan bahasa negara merupakan bagian dari literasi kewarganegaraan sepanjang hayat,” ujarnya dalam kegiatan Deklarasi Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik yang diselenggarakan oleh BPP Bahasa bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, di Gelanggang Olahraga (GOR) Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Rabu (10/5/2017) seperti dikutip Kemdikbud.go.id.

Ruang publik, menurut Dadang, menjadi barometer komitmen warga bangsa dalam menjaga martabat bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Fakta penggunaan bahasa negara di berbagai ruang publik, seperti penggunaan untuk nama gedung dan fasilitas publik, ataupun rambu petunjuk yang menggunakan bahasa asing perlu ditertibkan.

Tentunya, kata Dadang, upaya pengendalian yang sesuai amanat konstitusi ini dilakukan dengan peningkatan kesadaran dan kerja sama semua pihak.

Dia mengatakan, Kemendikbud dalam hal ini BPP Bahasa mengapresiasi sikap pemprov DKI Jakarta yang mengubah penyebutan “Proyek Semanggi Interchange” menjadi “Proyek Simpang Susun Semanggi”.

Bagi Kepala BPP Bahasa, hal tersebut merupakan praktik baik pengutamaan penggunaan bahasa negara di ruang publik yang perlu ditingkatkan dan dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah lainnya.

Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab yang turut hadir mengungkapkan pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa yang merawat kebinekaan.

Dengan beragamnya suku bangsa, ras, dan bahasa daerah, menurut Najwa, satu bahasa, bahasa Indonesia, memungkinkan percakapan dan perasaan saling pengertian. Baginya, tanpa bahasa negara, mungkin saja tak terbentuk Indonesia yang bersatu.

“Walau dengan dialek dan intonasi yang berbeda-beda, kita bisa bicara dengan bahasa yang sama. Bicara dengan saudara sesuku dengan bahasa lokal, bicara lintas suku dengan bahasa nasional. Yang lokal dan yang nasional saling memperkaya, memperbanyak kosakata, menghidupkan bahasa bersama,” ujarnya.

 

 

Editor : Roni Rumahorbo

Sumber : Bisnis.com

Roni Rumahorbo

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

11 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

24 jam ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.