Categories: DUNIA

Konferensi Internasional Cambridge di Bali Bahas Masa Depan Pembelajaran

BALI – Lebih dari 400 pemimpin dan ahli sektor pendidikan dari seluruh dunia berkumpul di Bali pada hari pertama Cambridge Schools Conference 2019, Senin(9/12/2019).

Mengangkat tema “Mengevaluasi dampak seberapa efektif praktik di sekolah dan ruang kelas kita?”, konferensi internasional yang digelar selama dua hari, pada 9 dan 10 Desember 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center ini membahas tantangan- tantangan terdepan di bidang pendidikan, termasuk inovasi pembelajaran dan pemberdayaan guru.

Tahun ini, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah konferensi yang digelar oleh Cambridge Assessment International Education, menghadirkan perwakilan 271 sekolah dari 37 negara Asia Pasifik, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan.

Konferensi ini hadir tidak lama setelah dilantiknya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang menempatkan inovasi dan kesiapan teknologi sebagai fokus reformasi pendidikan.

Dalam pidato Nadiem pada Hari Guru (25 November 2019), beliau menekankan pentingnya mengevaluasi sekolah-sekolah di Indonesia, membuat kegiatan belajar mengajar lebih menarik dan partisipatif, disertai dengan pembelajaran di luar kelas melalui bakti sosial.

“Konferensi kami menghadirkan pembicara-pembicara yang memantik pemikiran dan menyuguhkan solusi-solusi inovatif berbasis pengalaman dan data yang dapat diterapkan oleh sekolah-sekolah dan para pengajar di seluruh dunia, termasuk Indonesia,” ujar Ben Schmidt, Regional Director Southeast Asia & Pacific, Cambridge Assessment International Education seperi dalam siaran pers yang diterima Swarakepri, Senin(9/12/2019).

“Di sini, kami memiliki fokus yang kuat pada masa depan, apa artinya bagi pelajar dan guru dari seluruh dunia, dan bagaimana Cambridge International dapat mendukung mereka. Saya rasa kualitas diskusi dan wawasan dalam konferensi ini mencerminkan dukungan kuat yang tersedia secara khusus di sekolah-sekolah Cambridge,” jelasnya.

Konferensi ini menawarkan pemaparan mendalam, dan juga diskusi dan workshop yang interaktif, di mana para pengajar Indonesia bertemu dengan rekan-rekan internasional untuk saling berbagi praktik terbaik (best practice).

Tema yang diangkat menanggapi tantangan-tantangan terkini yang dihadapi oleh sektor pendidikan di Indonesia, seperti penguatan kapasitas dan pengembangan profesional guru, dan mendorong pembelajaran inovatif.

Hari ini, Director of Research and Evaluation at Evidence Based Education, Rob Coe, dari Inggris, membahas bagaimana menyusun pendekatan berbasis data untuk pengajaran yang baik.

Dr. Gerard Calnin dari Education University of Hong Kong berbagi soal bagaimana menggunakan evaluasi sekolah dan guru guna memaksimalkan peluang pertumbuhan untuk sekolah, guru, dan pelajar.

Pada hari kedua konferensi, Dr. Liz Taylor, konsultan pendidikan dan mantan dosen di Universitas Cambridge, Inggris, akan memperkenalkan konsep riset praktisi untuk mendukung para guru dalam berintrospeksi dan menilai secara kritis praktik mengajar mereka.

“Visi baru pemerintah Indonesia untuk masa depan pendidikan sejalan dengan tema-tema yang diusung Cambridge Schools Conference. Konferensi ini mendorong pemikiran kritis dan keterlibatan sosial antara para pengajar dari Indonesia dan dari seluruh dunia, dengan tujuan menemukan cara-cara yang inovatif untuk meningkatkan praktik mengajar kami,” ujar Dianindah Apriyani, Senior Country Manager Indonesia, Cambridge Assessment International Education.

“Kami menelusuri ide-ide baru dalam ranah pendidikan, termasuk di dalamnya mendorong budaya riset di sekolah-sekolah, mempromosikan pembelajaran mandiri, menguatkan evaluasi guru, memadukan teknologi digital dalam pembelajaran dalam kelas, dan menyiapkan pelajar-pelajar kami untuk menempuh pendidikan di universitas luar negeri” jelasnya.

Ada pula sesi pelajar dalam konferensi menampilkan enam murid dari tiga sekolah di Bali yaitu Dyatmika School, Taman Rama Intercultural School, dan Sekolah Lentera Kasih Bali, yang membagikan pengalaman mereka dan bagaimana pendidikan Cambridge International mendukung mereka dalam mengembangkan semangat belajar seumur hidup, sekaligus mempersiapkan mereka untuk sukses di tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan siap untuk menghadapi tantangan global.

Cambridge International, bagian dari Universitas Cambridge, Inggris, beroperasi di 160 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia, dimana komunitas sekolah Cambridge berkembang signifikan dari 180 menjadi 218 sekolah dalam dua tahun terakhir.

 

 

(CAIE/ril)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

3 menit ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

1 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

6 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

7 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

8 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

14 jam ago

This website uses cookies.