JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah tengah menyiapkan dua lokasi untuk menampung industri yang melakukan relokasi dari China. Dua daerah tersebut adalah Jawa Tengah dan Batam.
Luhut mengatakan, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China membuat iklim investasi di negara tirai bambu itu tak kondusif. Dengan naiknya bea masuk AS atas impor produk China, seluruh proyek investasi riil di sana tak bisa melakukan ekspor dengan leluasa.
Walhasil, perusahaan di China akan merelokasi fasilitas produksinya ke negara lain agar eskpornya tetap bisa berdaya saing. Salah satu negara yang dilirik perusahaan-perusahaan tersebut adalah Indonesia.
“Presiden sudah setuju bahwa ada dua tempat yang akan kami persiapkan. Satu di Jawa Tengah, dan satu lagi mungkin di pulau sekitar di daerah Batam sana,” jelas Luhut, Kamis (30/5).
Luhut optimistis akan ada banyak perusahaan yang merelokasi fasilitas produksinya dari China ke Indonesia seiring tensi perang dagang yang kian sengit.
Perang dagang antara AS dan China memasuki babak baru bulan ini setelah AS menaikkan tarif bea impor China dari 10 persen menjadi 25 persen untuk impor senilai US$200 juta.
Luhut berharap investasi yang bisa dipindahkan ke Indonesia mencakup produk elektronik seperti ponsel pintar, komputer, dan bebagai gawai canggih lainnya. “Kami ingin itu sebagian, berapa persennya bisa direlokasi ke sini,” tutur dia.
Nantinya, relokasi perusahaan asal China ke Indonesia akan “dijodohkan” dengan perusahaan asal AS untuk kemudian dijadikan perusahaan patungan (joint venture).
Dengan cara ini, Luhut ingin menjadikan Indonesia suaka bagi perusahaan AS dan China yang tak rela jadi korban perang dagang antara dua pemerintahan tersebut.
Indonesia menurutnya bisa menjanjikan kemudahan akses ekspor bagi perusahaan tersebut ke negara-negara non-tradisional. Ini mengingat Indonesia sudah memiliki kesepakatan perdagangan bebas dengan Australia dan negara-negara Afrika timur seperti Mozambik dan Kenya.
Luhut berharap persiapan relokasi ini bisa selesai kurang dari setahun. Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan keinginan Presien Joko Widodo.
“Mereka setuju untuk membuat Indoensia salah satu tempat tujuan relokasi mereka saja. Bukan hanya Indonesia, tapi juga ada yang ingin ke Vietnam, Thailand, hingga Malaysia. Sehingga, dalam waktu setahun ke depan, kami harus bergerak cepat,” pungkas dia.
Artikel ini disadur dari https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20190530173519-92-399836/jokowi-pilih-jateng-dan-batam-tampung-relokasi-industri-china
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.