BATAM – Aktivitas pemotongan bukit di belakang Puskesmas Tanjung Buntung, Kecamatan Bengkong, Batam yang digunakan untuk proyek reklamasi pantai Golden Prown diduga tidak punya legalitas alias ilegal.
Hal itu ditegaskan Lurah Tanjung Buntung, Faisal Novrieco kepada AMOK Group diruang kerjanya, Senin (25/4/2016) pagi.
“Pemotongan bukit tidak memiliki Amdal, kalau mereka punya Amdal Kelurahan pasti tahu. Sampai sekarang mereka pun tidak ada koordinasi ke ke kita,” ujar Faisal.
Selama menjabat Lurah Tanjung Buntung selama 21 bulan sebagai Lurah, Faisal mengaku tidak pernah dilaporkan oleh pengusaha yang melakukan pemotongan bukit.
“Mereka tidak pernah konfirmasi ke ke Kelurahan padahal sudah bertahun-tahun mereka melakukan pengerukan tanah,” jelasnya.
Meski demikian, Faisal belum bisa memastikan siapa pemilik lahan yang digunakan sebagai lokasi pemotongan bukit.
“Pemilik lahan pengerukan itu personal(perseorangan) mas, ada yang bilang punya SB, AY, AR dan NR. Tapi mereka tidak pernah menunjukkan legalitasnya atau sertifikat lahan ke kita. Mereka inilah yang sekarang bermasalah,”bebernya.
Faisal menjelaskan saat ini para pihak yang mengaku mengaku pemilik lahan tersebut sedang melakukan banding di Pengadilan Tinggi.
“Di Pengadilan Tinggi yang bermasalah itu adalah NR melawan SB, AR, AY dan AC. Orang-orang inilah yang menggarap lahan ini, itupun tidak ada yang konfirmasi ke pihak Kelurahan. Bahkan sampai saat inipun saya tidak tahu siapa yng mengerjakannya,” terangnya.
Ketika disinggung soal ganti rugi kepada warga, Faisal menegaskan sekali tidak ada ganti rugi dari pihak-pihak yang melakukan pengerukan tanah.
“Kontribusi kewarga sama sekali tidak ada mas, padahal perhari nya itu, lori yang lalu lalang sampai 150 trip,” ucapnya.
Dikatakannya bahwa dampak dari pengerukan tanah dan lori yang lalu lalang setiap harinya bukan cuma pada masyarakat, namun pada puskesmas, Kantor Kelurahan dan Sekolah-sekolah yang ada.
“Yang paling parah itu Puskesmas dan anak-anak sekolah yang kasihan menghirup debu. Jalan juga sekarang sudah rusak parah,” ujjarnya.
Faisal berharap para pihak terkait memberikan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami warga dan segera memperbaiki jalan yang rusak.
“Perbaikan jalan apanya mas? Kalau memang di janjikan kenapa sampai sekarang tidak ada diperbaiki,” ujarnya kesal.
(red/jef)
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.