Categories: REGIONAL

Malaysia Nyatakan Minat Investasi dalam Pembangunan IKN Nusantara

Malaysia menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Apa Alasan para pengusaha negeri jiran tertarik menanamkan modalnya di IKN Nusantara? 

JAKARTA — Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateralnya dengan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim Dato’ Seri Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/1) menyaksikan langsung serah terima 11 Letter of Intent (LOI), atau surat pernyataan minat yang telah ditandatangani untuk berinvestasi dalam pembangunan mega proyek IKN Nusantara.

Serah terima LOI tersebut dilakukan oleh Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz dan Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyambut baik minat para pengusaha negeri jiran tersebut untuk berinvestasi dalam pembangunan IKN Nusantara.

“Saya menyambut baik minat para investor Malaysia dalam pembangunan IKN baru Nusantara. Sebelas Letterof Intent telah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia dan diserahkan kepada otoritas IKN yang bergerak di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, konstruksi dan properti,” ungkap Jokowi.

Selain 11 LOI tersebut, kedua negara juga menandatangani sejumlah MoU di berbagai bidang, seperti perkapalan, pembiayaan ekspor impor, energi hijau, serta pengembangan industri baterai.

Menurutnya berbagai kerja sama tersebut membuktikan bahwa negeri jiran bukan hanya sekedar negara tetangga semata, melainkan bangsa serumpun yang memiliki hubungan yang sangat kokoh dengan Indonesia.

Anwar mengatakan minat untuk berinvestasi dalam pembangunan IKN merupakan langkah dan sikap terbuka sektor swasta Malaysia. Selain itu, minat investasi tersebut juga dilakukan untuk mendorong perekonomian wilayah Sabah dan Serawak yang berdekatan dengan Kalimantan.

“Hari ini satu usaha yang lebih positif dan agresif Malaysia karena ada kepentingan Malaysia juga terutama di Sabah dan Serawak. Kedekatannya dan kepentingan ekonomi wilayah yang sangat bermakna,” ungkap PM Anwar.

Menurutnya, langkah ini disambut baik oleh rekan-rekan pengusaha di Sabah dan Serawak. “Jadi oleh karena itu kita ambil pendekatan yang positif itu mencari jalan supaya pertumbuhan ibu kota negara Nusantara itu akan juga memberi manfaat kepada wilayah yang termasuk Serawak dan Sabah,” tuturnya.

Proses Awal

Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna mengatakan bahwa adanya Letter of Intent (LOI) yang telah ditandatangani oleh Malaysia menunjukkan bahwa sebenarnya minat investor untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan Nusantara cukup tinggi.

Meskipun LOI tersebut baru sebatas minat untuk berinvestasi, Yayat mengatakan bahwa itu merupakan langkah awal yang cukup positif.

“Yang penting komitmen terlebih dahulu, komitmen politis dulu. Komitmen politisnya disepakati lebih dulu, nanti tindak lanjut terlihat pada konteks kapan dia akan dibangun? Dan skema pendekatan itu apakah dalam bentuk bantuan apa? Misalnya pemerintah Malaysia membantu memberikan dukungan dari konteks misalnya teknologi atau material, atau pemerintah Malaysia melalui Badan usahanya akan berinvestasi di sana, atau bagaimana?,” ungkap Yayat kepada VOA.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bersama Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan RI di Bogor, 9 Januari 2023. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Menurutnya, sangat wajar apabila para investor tersebut baru menyepakati LOI terlebih dahulu. Semua investor, katanya, pasti akan menunggu dan melihat dinamika proses pembangunan IKN Nusantara terlebih dahulu sebelum menggelontorkan dana.

“Semuanya kan by process. Tidak mungkin tiba-tiba langsung ikut berinvestasi. Dia (investor) akan melihat dinamika perkembangan kotanya, dinamika penduduknya, semua kan dilihat. Dilihat sebagai supply dan demand. Nggak mungkin membangun sesuatu di daerah yang sama sekali tidak ada apa-apa, pasti tidak ada yang mau investor. Investor juga tidak akan mau terlibat dalam risiko pembangunan yang katakanlah masih memerlukan suatu wujud. Jadi ibaratnya semuanya masih tataran komitmen awal bahwa kami berminat. Jadi penawaran minat merupakan sebuah bentuk dukungan bahwa banyak yang berminat, lalu bagaimana minat ini ditampung dan difasilitasi,” jelasnya.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Oktober Penuh Kejutan: Promo dan Hadiah Menarik dari EVOS Top Up!

Bulan Oktober ini penuh kejutan dari EVOS Top Up! Buat kamu para gamers dan EVOS…

2 jam ago

BRI Dorong Literasi Keuangan Aparatur Negara Lewat Sosialisasi di Bea Cukai

Bank Rakyat Indonesia (BRI) melaksanakan kegiatan sosialisasi layanan prima, investasi, dan pinjaman karyawan Briguna di…

4 jam ago

Mengapa Kamu Harus Meminjam di Platform Pinjaman Legal

Akses terhadap layanan keuangan semakin mudah. Hanya dengan beberapa kali klik di ponsel, siapa pun…

5 jam ago

Industri Kripto Sumbang Rp70 Triliun bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kajian terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB…

5 jam ago

DoctorTool, Arummi, dan BNI Agen46 Dukung Bidan Mandiri di Karawang lewat Seminar Digitalisasi, Nutrisi, dan Peluang Kemitraan

PT Medifa Infoyasa Suryantara (DoctorTool), startup teknologi kesehatan yang menyediakan sistem manajemen klinik elektronik dan…

5 jam ago

Sinergi Industri Baja Nasional untuk Kedaulatan Maritim Indonesia

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk /Krakatau Steel Group menerima kunjungan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan…

6 jam ago

This website uses cookies.