BATAM – Perselingkungan di Medis Sosial menjadi penyebab perceraian dengan jumlah terbesar di Kota Batam. Berdasarkan data bulan Juli 2016, terdapat 1.104 kasus perceraian, 816 kasus diantaranya diajukan oleh isteri akibat perselingkuhan di media sosial.
Hal ini dibenarkan oleh Badrianus, Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Kota Batam, Senin (29/8/2016).
“Dari 1.104 kasus, ada 816 kasus gugat cerai akibat perselingkuhan di medsos,” jelasnya.
Dia mengatakan angka perceraian di dominasi oleh perkenalan di media sosial dari salah satu pasangan suami-istri.
“Media sosial ini mempengaruhi munculnya pihak ketiga, itu alasan yang sering disampaikan mereka di persidangan. Tak hanya lelaki saja tapi perempuan juga,”terangnya.
Selain itu kata dia, gaji isteri yang lebih besar dari suami juga menjadi pemicu gugatan cerai.
“Perempuan lebih banyak gajinya daripada suami dan dia merasa lebih mampu, kemudian menggugat cerai suaminya,” ucapnya.
Badrianus menyampaikan bahwa komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam pernikahan.
“Komunikasi harus lancar, jujur dan terbuka, pengertian dan perhatian sangat dibutuhkan dalam pernikahan,” jelasnya.
Untuk diketahui, sampai bulan Agustus 2016 ini, Pengadilan Agama Batam setiap harinya menggelar persidangan cerai kurang lebih 10-15 kasus.
(RED/CR 06)
Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…
Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…
BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…
Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…
Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…
Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…
This website uses cookies.