Megaproyek Forest City Malaysia Terancam Mangkrak, Ini Alasannya

VOA – Di jalan menuju proyek megaproyek senilai $100 miliar di Malaysia yang didukung oleh investasi dari China, sebuah jembatan yang dirobohkan memaksa para pengemudi untuk mengambil jalur alternatif sebelum mereka mencapai kota buatan yang muncul di antara pohon kelapa sawit di mana kondominium, jalan, dan toko-toko masih kosong.

Forest City menyasar kelas pembeli menengah atas asal China. Apartemen tersebut sempat mengalami minat pembelian yang buruk, di samping juga kendala kontrol mata uang China yuan, penutupan akibat pandemi, dan kemarahan publik atas pengaruh Beijing yang semakin meningkat di Malaysia.

Kini, masa depan kota tersebut kembali diragukan akibat krisis keuangan yang menerpa raksasa properti China, Country Garden.

Pengembang proyek ini berkembang dari ide seorang petani menjadi perusahaan real estat swasta terbesar di Beijing, tetapi kini dibebani utang sebesar $196 miliar.

Perusahaan tersebut membukukan rekor kerugian pada paruh pertama 2023. Namun mendapat persetujuan kreditur untuk memperpanjang batas waktu pembayaran obligasi utama, menghindari potensi gagal bayar (default) yang membahayakan ribuan pembangunan di dalam dan di luar perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

Padahal perusahaan tersebut juga menghadapi tenggat pembayaran bunga senilai jutaan dolar yang belum dibayar, yang sekali lagi memaparkan perusahaan itu terhadap risiko gagar bayar.

“Saya berharap Country Garden dapat mengatasi kesulitan keuangan mereka,” kata Zhao Bojian, 29 tahun, dari Provinsi Henan, China, yang membeli salah satu dari 26.000

“Jika tidak ada orang yang datang ke Forest City, kita tidak bisa berbisnis di sini.”

Jajaran kondominium di Forest City, sebuah proyek pembangunan yang diluncurkan di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan China di Gelang Patah di Johor Malaysia, 1 September 2023. (Foto: AFP/Mohd RASFAN)

Terletak di seberang negara kota Singapura yang berkilauan, kota di negara bagian Johor ini merupakan salah satu pertaruhan ambisius Country Garden yang membawa perusahaan tersebut ke tingkat yang sangat tinggi. Namun kini terancam mengalami kegagalan.

Diluncurkan di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan China dengan perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh sultan Malaysia yang berkuasa, Forest City menampung hanya sekitar 9.000 orang, jauh di bawah target 700.000 orang.

Pekerja konstruksi bekerja di kota pulau itu pada siang hari, sementara keheningan mencekam terjadi di jalan raya empat jalur yang sepi pada malam hari.

Hanya sejumlah kecil lampu yang bersinar dari jendela pada malam hari di lebih dari dua lusin menara tinggi milik proyek tersebut.

Di bawahnya terdapat barisan etalase toko yang tutup, beberapa di antaranya dengan dokumen pengadilan tertempel di pintu menuntut pembayaran yang tertunggak. Di dalam, sampah berserakan di lantai.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

2 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

3 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

4 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

10 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

11 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

11 jam ago

This website uses cookies.