Categories: NASIONAL

Menteri Basuki: Semua Proyek Harus Menerapkan K3

Mering menambahkan, jika satu orang pekerja rata-rata punya 4 orang anggota keluarga saja, maka tinggal kalikan saja dengan jumlah pekerja Indonesia yang
menurut data BPS (pebruari 2021), untuk sektor formal sekitar 52,92 juta orang. Oleh karena itulah Mering berani mengatakan bahwa orang-orang yang
mendedikasikan hidupnya untuk bidang K3 adalah the real hero.

Pahlawan kata Mering berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “phala, artinya ‘hasil’ atau ‘buah’. Karena itu pahlawan adalah orang yang berpahala, yaitu yang
perbuatannya berhasil dan berguna untuk kepentingan orang banyak.

“Maka orang-orang yang telah mendedikasikan hidupnya di bidang K3 selama ini juga adalah pahlawan, bukan?!” tegasnya.

Diterbitkannya buku 100 Tokoh K3 Indonesia ini, kata Mering, bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para tokoh K3 Indonesia dan sekaligus untuk
mendokumentasikan sejarah K3 di Indonesia.

Jangan sampai para generasi muda melupakan sejarah dan siapa yang layak disebut pahlawan di sekitar kita. Dia sangat yakin sudah banyak individu maupun kelompok orang dari berbagai latar belakang dan profesi yang berjasa di bidang K3.

Namun sayangnya karena berbagai keterbatasan, Allsysmedia dan team editor buku baru mampu mengumpulkan 100 orang tokoh saja yang jejak dan sejarahnya berhasil dilacak dan bukukan.

Pada kesempatan yang sama Mering mengucapkan terimakasih kepada Chairman WSO Indonesia yang juga inisiator penulisan buku ini, yaitu Soehatman Ramli, DIPL. SM, SKM. MBA yang telah bekerja keras bersama timnya selama hampir 9 bulan sehingga akhirnya buku ini rampung dikerjakan.

Hasanuddin mengatakan kehadiran buku 100 Tokoh K3 Indonesia ini juga diharapkan dapat memenuhi rasa dahaga para praktisi dan akademisi yang membutuhkan data-data dan sejarah K3 di Indonesia.

Di mana, kata dia, sejak diundang-undangkannya UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja menjadi UU pada 12 Januari 1970, perkembangan K3 Indonesia sampai sekarang tumbuh cukup pesat. Ini terbukti dengan munculnya program-program studi K3 di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

“K3 hadir sebagai bagian yang sangat penting dalam sejarah di berbagai sektor industri di Indonesia. Karena itu terbitnya buku ini juga sangat penting artinya dalam perkembangan sejarah K3 di Indonesia,” ujar Hasanuddin.

Page: 1 2 3

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Momen Spesial yang Bisa Dirayakan di Bubur Ayam Jakarta 46

Bubur Ayam Jakarta 46 bukan hanya tempat menikmati bubur lezat, tapi juga ruang hangat untuk…

1 hari ago

Eks Kepala BP Batam Diperiksa Polisi soal Kasus Korupsi Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar

BATAM - Penyidikan dugaan korupsi Revitaliasi Kolam Dermaga Utara Pelabuhan Terminal Batu Ampar Anggaran BLU…

1 hari ago

First Club Diduga Milik WNA Tiongkok, Ini Kata Imigrasi Batam

BATAM - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam angkat bicara terkait First Club, salah…

2 hari ago

Infrastruktur Home Office yang Efektif: Kunci Produktivitas dalam Era Hybrid Work

Dalam artikel yang ditulis oleh Melvin Halpito, Managing Director MLV Teknologi, berjudul “Infrastruktur Home Office…

2 hari ago

Semarang Juga Sibuk Mudik, Stasiun Tawang dan Poncol Dipadati Pemudik Kereta Api

497.297 pemudik padati stasiun yang berada di Kota Semarang selama 19 hari masa Angkutan Lebaran…

2 hari ago

Demi Keselamatan, Para Pihak Sepakat Tutup perlintasan No 11 antara Stasiun Indro – Stasiun Kandangan

Demi menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api serta pengguna jalan, para pihak terkait telah…

2 hari ago

This website uses cookies.