K3 Indonesia saat ini kata Hasanuddin jauh lebih baik dibandingkan era 1970-an dan 1980-an. Dari tangan 100 tokoh dalam buku ini, bidang K3 di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
Hasanuddin juga anggota World Safety Organisation (WSO) Indonesia dan seorang jurnalis ini mengungkapkan karena persoalan kecelakaan kerja di Indonesia masih menjadi PR bersama, maka diterbitkannya buku ini juga menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkan kesadaran sekaligus mengingatkan semua pihak betapa pentingnya membangun budaya K3 di Indonesia.
Hasanuddin mengatakan angka kecelakaan kerja di Indonesia masih cukup tinggi. Tahun 2020 kecelakaan dalam negeri sebesar 21,28% atau 221.740 kasus dan
meningkat sekitar 5,65% atau 234.270 kejadian pada 2021.
“Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, mayoritas kecelakaan tersebut dialami di lokasi kerja dan terjadi pagi hari pukul 06.00 hingga 12.00. Selain mengakibatkan kecacatan, tak sedikit yang berakhir dengan kematian. Ini berimbas langsung pada perekonomian sebuah keluarga dan pada ujungnya mempengaruhi angka makro kemiskinan secara nasional di Indonesia,” papar Hasanuddin.
Hasanuddin menambahkan bahwa 100 tokoh K3 Indonesia yang menulis buku tersebut berasal dari kalangan birokrasi, akademisi, praktisi, dan penggiat atau pendukung yang terlibat langsung dalam dunia K3 secara teori dan praktis./AMS
Kecerdasan buatan (AI) atau sering disebut sebagai akal imitasi, kini menjadi salah satu pilar utama…
Telkom Indonesia Dukung Ramadan Tech-Talk di Makassar untuk Percepat Transformasi Digital Transformasi digital di Indonesia…
497.297 pemudik padati stasiun yang berada di Kota Semarang selama 19 hari masa Angkutan Lebaran…
Artikel “Turtle AV USB Extender Kit: A Game Changer for Media and AV Installations” oleh…
BATAM - First Club, salah satu Tempat Hiburan Malam(THM) yang berada di Kelurahan Sungai Jodoh,…
Indigo Buka Akses Pengetahuan Baru tentang Pemanfaatan AI untuk Ciptakan Peluang di Era Digital. Di…
This website uses cookies.