Categories: PERISTIWA

Militer Filipina Tembak Mati 5 Anggota Abu Sayyaf Penculik Nelayan Indonesia

JAKARTA-Angkatan bersenjata Filipina dilaporkan menembak mati lima anggota kelompok bersenjata Abu Sayyaf di kawasan Barangay Lakit-Lakit, Tawi-Tawi dan Pulau Sulare pada akhir pekan lalu. Diduga kuat mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam penculikan lima nelayan Indonesia saat melaut di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia dekat Pulau Tawi-Tawi, pada Kamis (16/1) pekan lalu.

Seperti dilansir GMA News, Senin (20/1), baku tembak antara pasukan Marinir Filipina itu terjadi dua kali pada akhir pekan lalu. Pada Sabtu, prajurit Filipina menembak mati empat anggota kelompok Abu Sayyaf di Barangay Lakit-Lakit.

Selang sehari kemudian, marinir Filipina kembali terlibat kontak senjata dan berhasil menewaskan seorang anggota Abu Sayyaf di Pulau Sulare, Parang, Sulu.

Seorang marinir Filipina dilaporkan terluka dalam baku tembak tersebut. Namun, dia saat ini dalam masa pemulihan.

Menurut laporan The Star Online, militer Filipina langsung menutup jalanan di Jolo ketika mendengar informasi kelompok Abu Sayyaf kembali menculik nelayan Indonesia.

“Militer menggelar serangan udara menggunakan helikopter MG dan menewaskan seorang milisi Abu Sayyaf,” kata sumber.

Sumber tersebut mengatakan aparat juga berhasil menyita sebuah ponsel dan menghancurkan satu unit kapal cepat yang diduga digunakan untuk menculik.

Kelompok Abu Sayyaf mulanya dilaporkan menculik delapan nelayan Indonesia. Namun, tiga orang di antaranya dilepas.

Mereka adalah Nakhoda Arsyad Dahlan (41), La Baa (32), Riswanto Hayano (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29). Mereka bekerja di kapal pukat milik perusahaan yang bermarkas di Sandakan, Malaysia.

Menurut Komandan Komando Wilayah Barat Mindanao, Letjen. Cirilito Sobejana, mereka saat ini sedang memburu para pelaku.

“Ada kemungkinan mereka (Abu Sayyaf) belum mencapai Pulau Sulu dan masih berada di Pulau Sulare karena aparat Malaysia segera memberitahu kami tentang kejadian tersebut,” kata Sobejana.

Sobejana mengatakan sampai saat ini mereka masih mencari keberadaan lima nelayan Indonesia tersebut. Dia meyakini anak buahnya semakin mendekati posisi para sandera.

Penyanderaan ini berlangsung hanya tiga hari setelah pemerintah RI berhasil membebaskan seorang WNI bernama Muhammad Farhan yang telah disandera Abu Sayyaf sejak September 2019.

Farhan merupakan WNI terakhir yang menjadi sandera Abu Sayyaf dan berhasil dibebaskan dengan selamat. Dua sandera lainnya yakni Maharudin dan Samiun telah lebih dulu dibebaskan pada 22 Desember lalu.

Seorang anggota korps marinir Filipina, Sersan Romnick Estacio, gugur saat operasi pembebasan Maharudin dan Samiun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: CNN Indonesia

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

13 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

1 hari ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.